Opini
Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani: Gerbang Baru Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah
Upaya pemerintah provinsi Jateng mengembalikan Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, sebagai bandara internasional patut disambut dengan optimisme.
Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
Selain manfaat ekonomi, aspek citra daerah juga tak kalah penting. Dengan kembali beroperasinya Bandara Ahmad Yani sebagai bandara internasional, Semarang semakin dikenal sebagai kota yang modern, terbuka, dan memiliki fasilitas berstandar global. Ini akan menempatkan Semarang sejajar dengan kota-kota besar lain seperti Jakarta, Surabaya, atau Denpasar dalam hal konektivitas dan pelayanan publik.
Lima tahun terakhir, Semarang telah mengalami perkembangan pesat di sektor infrastruktur, pariwisata, dan perhotelan. Kawasan Kota Lama yang kini menjadi ikon wisata heritage, kelenteng Sam Poo Kong yang bersejarah, serta ragam kuliner khas seperti lumpia dan wingko babat, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Dengan dukungan bandara internasional, semua potensi ini akan semakin terekspos ke pasar global.
Pengoperasian kembali Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani bukanlah akhir, melainkan awal dari babak baru pembangunan Jawa Tengah. Pemerintah daerah perlu menindaklanjuti momentum ini dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor—antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat. Peningkatan kapasitas SDM pariwisata, promosi investasi, serta integrasi transportasi publik harus menjadi prioritas agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata, tidak hanya di Semarang, tetapi juga di seluruh wilayah Jawa Tengah.
Bandara internasional adalah gerbang dunia. Semakin terbuka gerbang itu, semakin besar pula peluang Jawa Tengah menjadi pusat pertumbuhan baru di Pulau Jawa. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112_Djoko-Setijowarno.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.