Tribunjateng Hari ini
Operasi Pencarian Korban Longsor Situkung Diperpanjang Tiga Hari
Operasi pencarian korban tanah longsor di Dusun Situkung, Banjarnegara, diperpanjang selama tiga hari.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Operasi pencarian dan penyelamatan atau Search and Rescue (SAR) korban tanah longsor di Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara, diperpanjang selama tiga hari.
Perpanjangan dilakukan setelah tim menemukan dua jenazah korban longsor Banjarnegara, pada Sabtu (22/11/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari mengatakan, penemuan dua jenazah menambah jumlah korban meninggal menjadi 12 orang, termasuk dua bagian tubuh yang sebelumnya telah ditemukan.
“Sementara itu, 16 orang lainnya masih dinyatakan hilang,” kata Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (23/11/2025).
Memasuki hari ketujuh operasi, pada Sabtu lalu, BNPB dan Basarnas memutuskan memperpanjang masa pencarian selama tiga hari ke depan.
Muhari menuturkan, dengan perpanjangan ini tim gabungan kini diterjunkan secara serentak di tiga sektor dan tidak lagi secara bergantian seperti pada hari-hari sebelumnya.
Untuk memperlancar operasi pencarian korban yang masih hilang, satu pesawat Cessna Caravan BNPB dengan nomor registrasi PK-SNM menaburkan bahan semai Kalsium Oksida (CaO) untuk mencegah pembentukan awan hujan.
Pesawat bermesin tunggal tersebut menjalankan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) untyk mendukung kelancaran upaya SAR di lapangan.
Sebelumnya, longsor menerjang Dusun Situkung, Desa/Kecamatan Pandanarum, Banjarnegara, pada Minggu (16/11/2025).
Data posko penanganan darurat BNPB di Desa Pandanarum mencatat jumlah pengungsi sebanyak 934 jiwa atau 335 kepala keluarga, yang terdiri atas 454 laki-laki dan 480 perempuan.
Para pengungsi tersebar di Kantor Kecamatan Pandanarum, GOR Desa Beji, Gedung Haji Desa Pringamba, Gedung Muhammadiyah, serta rumah kerabat atau saudara korban.
Mereka mengungsi setelah tanah longsor menyebabkan 54 rumah rusak berat dan 128 lainnya rusak sedang dan ringan.
Selain rumah warga, longsor merusak infrastruktur desa meliputi jalan sepanjang sekitar 800 meter, jaringan listrik, saluran irigasi 670 meter, bendung satu unit, dan infrastruktur irigasi perpipaan.
Sementara itu, pada hari kedelapan pencarian korban longsor Banjarnegara, Minggu (23/11/2025) kemarin, puluhan keluarga korban terus berdatangan ke pos pemulasaran jenazah di Puskesmas Pandanarum.
Mereka datang ingin mengetahui nasib keluarganya yang masih hilang.
Di hari ke-8 pencarian korban longsor, keluarga korban datang ke posko untuk mengetahui secara cepat jika ada temuan jenazah, sekaligus untuk keperluan pendataan oleh tim pemulasaran jenazah.
Hal ini dilakukan agar petugas lebih mudah dalam mencocokkan ciri-ciri jenazah dengan keterangan keluarganya.
Bantuan Kemensos
Di sisi lain, Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan paket bantuan logistik senilai sekitar Rp 700 juta sebagai bentuk dukungan pemulihan bagi warga terdampak longsor di Banjarnegara.
Penyaluran bantuan ini merupakan bagian dari respons cepat pemerintah terhadap bencana alam.
Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf menyatakan, jumlah total bantuan tersebut masih bersifat dinamis.
Namun, angka awal diperkirakan mencapai Rp 500 juta hingga Rp 700 juta.
“Bantuan ini tidak hanya berfokus pada kebutuhan darurat, tetapi juga mencakup program pemulihan jangka panjang,” kata Gus Ipul, sapaan akrabnya.
Kemensos juga menyiapkan bantuan sosial (bansos) adaptif yang terintegrasi dengan layanan dukungan psikososial.
Selain itu, dapur umum dan pemenuhan kebutuhan mendesak lainnya turut disediakan di lokasi pengungsian.
Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan komprehensif bagi para korban bencana.
Penanganan darurat bencana yang dilakukan pemerintah saat ini berfokus pada penyaluran logistik dan santunan bagi korban.
Gus Ipul menegaskan, semua pihak akan mendapatkan dukungan penuh, termasuk program pemberdayaan pascabencana.
Hal ini menunjukkan komitmen Kemensos untuk tidak hanya mengatasi dampak langsung, tetapi juga membantu masyarakat bangkit kembali.
Kemensos menyalurkan berbagai jenis bantuan logistik yang sangat dibutuhkan oleh para korban.
Bantuan tersebut mencakup makanan siap saji, makanan anak, lauk siap konsumsi, tenda keluarga, serta tenda gulung.
Selain itu, matras, tenda serbaguna, selimut, perlengkapan keluarga, peralatan makan, dan beras juga termasuk dalam paket bantuan ini, dengan total nilai sekitar Rp 250 juta untuk item-item tersebut.
Penyaluran bantuan logistik untuk korban longsor Banjarnegara dilakukan secara gotong royong.
Proses ini melibatkan kementerian dan lembaga teknis di tingkat pusat, bersama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banjarnegara dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah.
Kolaborasi ini bertujuan untuk memastikan bantuan dapat tersalurkan secara efektif dan efisien kepada seluruh warga terdampak. (Kompas.com/Tribunnews.com)
Update Longsor Banjarnegara
Korban Longsor Banjarnegara
tanah longsor banjarnegara
multiangle
tribunjateng.com
m syofri kurniawan
| Momen Oma-Opa Panti Wreda Omega Kota Semarang Sumringah Ikuti Games |
|
|---|
| Akhirnya, PSIS Semarang Raih Kemenangan Perdana pada Laga Ke-12 |
|
|---|
| Kurator Jual Murah Moro Purwokerto, Mengapa Belum Berhasil Gaet Investor? |
|
|---|
| Mantan Presiden Brasil Dijebloskan ke Penjara, Dinilai akan Melarikan Diri |
|
|---|
| KNKT Investigasi Penyebab Pesawat Mendarat Darurat di Karawang |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251124_Tribunjateng-hari-ini.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.