Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara 

Bupati Wiwit Ajak Santri Jepara Jaga Spirit Keislaman dan Kebangsaan di Hari Santri 2025

Dalam amanatnya, bupati menyampaikan apresiasi dan doa bagi seluruh santri di Indonesia, khususnya di Jepara

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
Pemkab Jepara
l.ito.Bupati Wiwit Ajak Santri Jepara Jaga Spirit Keislaman dan Kebangsaan di Hari Santri 2025 Kotak Masuk Tito IsnaU Lampiran 11.54 (29 menit yang lalu) kepada tribunjatengnewsroom Bupati Wiwit Ajak Santri Jepara Jaga Spirit Keislaman dan Kebangsaan di Hari Santri 2025 TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Semangat santri menebar dari halaman Kantor Bupati Jepara, saat ratusan santri dari berbagai pesantren mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025, Rabu (22/10/2025). Dengan balutan sarung dan sorban yang khas, para santri berdiri tegak bersama unsur TNI, Polri, mahasiswa, tenaga medis, dan organisasi keagamaan. Suasana khidmat berpadu dengan nuansa kebangsaan yang hangat. Bupati Jepara Witiarso Utomo, yang akrab disapa Mas Wiwit, bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam amanatnya, dia menyampaikan apresiasi dan doa bagi seluruh santri di Indonesia, khususnya di Jepara. “Santri adalah tiang penyangga moral dan spiritual bangsa. Semoga santri Jepara senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan membawa keberkahan serta kemakmuran bagi daerah kita,” kata Mas Wiwit kepada Tribunjateng, Rabu (22/10/2025). Menurutnya, santri bukan hanya penjaga nilai-nilai keislaman, tetapi juga garda terdepan dalam memperkuat persatuan dan keutuhan bangsa. Ia menegaskan pentingnya sikap rendah hati bagi santri berilmu, serta tanggung jawab untuk menyampaikan ilmunya dengan santun dan menyejukkan. “Ilmu harus menjadi perekat persatuan, bukan alat perpecahan. Santri adalah penerus perjuangan ulama dalam membimbing umat,” tegasnya. Mas Wiwit juga mengingatkan kembali sejarah perjuangan santri dalam Resolusi Jihad 1945, yang menjadi tonggak penting lahirnya semangat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus memperkuat sinergi antara ulama, umara, dan rakyat. “Tantangan terbesar kita hari ini adalah menjaga harmoni dan kepercayaan terhadap institusi negara. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah,” pesannya. Perhatian pemerintah terhadap dunia pesantren, lanjutnya, tidak berhenti pada seremonial semata. Ia menyinggung sejumlah regulasi yang menjadi bukti komitmen tersebut, seperti UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren, dan Perda Jepara Nomor 17 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren dan Lembaga Keagamaan. Upacara Hari Santri 2025 diakhiri dengan suasana penuh haru dan khidmat. Para kiai dan ulama memimpin khataman Al-Qur’an, disusul penyerahan hadiah lomba Hari Santri serta bantuan bagi santri dan ustaz di Jepara. Mas Wiwit menutup amanatnya dengan pesan yang meneguhkan semangat kebangsaan. “Selamat Hari Santri. Mari kita jaga nilai-nilai keagamaan dan kebangsaan sebagai pengikat kehidupan bernegara. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi langkah kita menuju Indonesia Emas,” tutupnya. (Ito) Caption : HARI SANTRI - Pemerintah Kabupaten Jepara melaksanakan upacara memperingati Hari Santri 2025 di lapangan Setda Kabupaten Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Semangat santri menebar dari halaman Kantor Bupati Jepara, saat ratusan santri dari berbagai pesantren mengikuti upacara peringatan Hari Santri Nasional 2025, Rabu (22/10/2025).

Dengan balutan sarung dan sorban yang khas, para santri berdiri tegak bersama unsur TNI, Polri, mahasiswa, tenaga medis, dan organisasi keagamaan. 

Suasana khidmat berpadu dengan nuansa kebangsaan yang hangat.

Bupati Jepara Witiarso Utomo, yang akrab disapa Mas Wiwit, bertindak sebagai inspektur upacara. 

Baca juga: Peternak Lele Dongos Bangkit, Pemkab Jepara Dorong Kemitraan Gadeng Perumda

Baca juga: Bupati Witiarso Ngantor di Desa Dongos Jepara: Jadi Ruang Komunikasi Terbuka dengan Warga

Dalam amanatnya, dia menyampaikan apresiasi dan doa bagi seluruh santri di Indonesia, khususnya di Jepara.

“Santri adalah tiang penyangga moral dan spiritual bangsa. Semoga santri Jepara senantiasa dalam lindungan Allah SWT, dan membawa keberkahan serta kemakmuran bagi daerah kita,” kata Mas Wiwit kepada Tribunjateng, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, santri bukan hanya penjaga nilai-nilai keislaman, tetapi juga garda terdepan dalam memperkuat persatuan dan keutuhan bangsa. 

Ia menegaskan pentingnya sikap rendah hati bagi santri berilmu, serta tanggung jawab untuk menyampaikan ilmunya dengan santun dan menyejukkan.

“Ilmu harus menjadi perekat persatuan, bukan alat perpecahan. Santri adalah penerus perjuangan ulama dalam membimbing umat,” tegasnya.

Mas Wiwit juga mengingatkan kembali sejarah perjuangan santri dalam Resolusi Jihad 1945, yang menjadi tonggak penting lahirnya semangat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Karena itu, ia mengajak seluruh elemen bangsa untuk terus memperkuat sinergi antara ulama, umara, dan rakyat.

“Tantangan terbesar kita hari ini adalah menjaga harmoni dan kepercayaan terhadap institusi negara. Jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah,” pesannya.

Perhatian pemerintah terhadap dunia pesantren, lanjutnya, tidak berhenti pada seremonial semata. 

Ia menyinggung sejumlah regulasi yang menjadi bukti komitmen tersebut, seperti UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang Pendanaan Penyelenggaraan Pesantren, dan Perda Jepara Nomor 17 Tahun 2017 tentang Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren dan Lembaga Keagamaan.

Upacara Hari Santri 2025 diakhiri dengan suasana penuh haru dan khidmat. 

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved