Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

DPRD Kabupaten Jepara

Anggota Komisi B DPRD Jepara Usul Pemanfaatan Limbah MBG untuk Peternakan Bebek

Limbah MBG tersebut dinilai sangat potensial dijadikan bahan pakan bebek atau ayam, sehingga dapat menekan biaya produksi para peternak

Penulis: Tito Isna Utama | Editor: muslimah
Istimewa
DPRD JEPARA - Anggota Komisi B DPRD Jepara, Tri Budi Cahyono saat kegiatan kedewanan. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Anggota Komisi B DPRD Jepara, Tri Budi Cahyono, mendorong Pemerintah Kabupaten Jepara untuk melirik peluang ekonomi baru dari sektor peternakan, khususnya melalui pemanfaatan limbah makanan dari perusahaan raksasa MBG.

Menurutnya, Jepara memiliki sumber pakan ternak yang sangat melimpah apabila limbah sisa makanan dan sayur-mayur dari MBG bisa dikelola dengan baik dan terstruktur. 

Limbah tersebut dinilai sangat potensial dijadikan bahan pakan bebek atau ayam, sehingga dapat menekan biaya produksi para peternak.

“Kalau peternakan, kebetulan saat ini galaknya MBG. Kalau pemda melirik, sumber makan ternaknya ini cukup melimpah,” kata Tri Budi Cahyono kepada Tribunjateng, Jumat (21/11/2025).

Ia menjelaskan, setiap dapur MBG sebenarnya dapat menyediakan tong khusus untuk menampung sisa-sisa makanan.

Dengan sistem kerja sama antara pemda, perusda, dan pihak perusahaan, limbah tersebut dapat dihimpun dan diolah menjadi pakan ternak.

“Saya punya ide yang semoga bisa terealisasi. Limbah sisa makanan itu bisa digiling, dimasukkan ke tempat pengolahan. Biaya pakan otomatis jauh berkurang, dan itu bisa menjadi keuntungan besar bagi peternak,” ungkapnya.

Tri Budi menyebutkan, kebutuhan bebek di pasar nasional sangat tinggi. 

Bahkan di Jakarta saja, permintaan mencapai seribu ekor per hari dan langsung habis. 

Hal ini menjadi peluang besar bagi Jepara untuk mengembangkan peternakan bebek berbasis pakan alternatif.

“Bebek ini potensinya luar biasa. Umur dua bulan atau sekitar 55 hari sudah bisa dipanen. Ini peluang ekonomi yang tidak boleh dilewatkan,” katanya.

Ia juga mengusulkan agar lahan kosong milik perusda dapat dimanfaatkan atau disewakan sebagai area peternakan. 

Dengan biaya pakan yang ditekan dan kebutuhan pasar yang tinggi, ia meyakini program ini bisa menjadi sumber pendapatan baru bagi warga maupun daerah.

Tri Budi berharap pemerintah daerah dapat menindaklanjuti gagasannya tersebut, sehingga Jepara tidak hanya kuat di sektor industri, tetapi juga mampu menghadirkan inovasi dalam peternakan berbasis ekonomi sirkular.

“Kalau semua sistemnya tertata, ini bisa menjadi model peternakan masa depan di Jepara,” pungkasnya. (Ito)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved