Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tabiat Muhammad Khobir, Kepala Sekolah Yang Tendang 3 Siswa SD Ternyata Bukan Kasus Yang Pertama

Tabiat Muhammad Khobir Kepala Sekolah Dasar Negeri Sanenrejo 2 di Jember tendang dan tampar 3 siswa SD dikenal temperamental terhadap siswa.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
TribunJatim.com/Imam Nawawi
KEPSEK ANIAYA MURID - Polisi mendatangai SD Sanenrejo 02 Kecamatan Tempurejo, Jember Jawa Timur, Sabtu (28/9/2025) Kepala sekolah SD ini menganiaya tiga muridnya saat pelajaran agama. 

Adapun pria umur 55 tahun tersebut, baru menjabat sebagai Kepala SDN Sanenrejo 02 Kecamatan Tempurejo Jember itu tahun 2023, atau masih menjabat selama tiga tahun.

"Sudah menjabat hampir tiga tahun mungkin," ujar Wali Kelas II SDN Sanenrejo 02, Eny Indah Puji Astutik, Sabtu (27/9/2025), dikutip Tribunjatim.com

Menurutnya, selama ini pelaku dikenal cukup baik hubungannya dengan para guru di lembaga ini, layaknya atasan dengan bawahan.

"Tidak ada masalah dengan guru-guru baik pribadi atau persoalan lain. Jadi hubungan kami baik," kata Eny.

Dimata para guru, Eny menilai karakter Kepala Sekolah cukup baik dan mendidik. Kalau pun memberikan hukuman kepada murid nakal hal tersebut masih batas wajar.

"Kami sebagai guru biasanya, kalau ada murid nakal agak emosi. Dan selama ini di SD kami tidak pernah ada hal-hal yang tidak diinginkan," imbuhnya. 

Namun, Eny tidak menyangka kalau akhirnya Kepala SD ini melakukan pemukulan terhadap murid, hingga menarik perhatian banyak wali murid.

"Tidak tahu, mungkin beliaunya sedang emosi ya mungkin emosi sesaat hingga ada peristiwa itu," jlentrehnya.

Eny mengungkapkan, setelah melakukan penganiayaan terhadap siswa, kepala sekolah ini tidak masuk ke lembaga, karena berhalangan hadir.

"Beliau kurang sehat dan butuh istirahat," ucapnya.

Dia mengungkapkan insiden ini, tidak mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di SDN Sanenrejo 02 Kecamatan Tempurejo Jember, semua murid mengikuti mata pelajaran secara normal.

"Aktivitas sekolah berjalan normal seperti biasa dan kegiatan belajar mengajar berjalan baik. Kami telah mengkondisikan yang terbaik untuk anak-anak," tuturnya.

Kronologi Dugaan Penganiayaan

Peristiwa bermula saat siswa mengikuti ujian praktik mata pelajaran agama dengan menggunakan ponsel.

Guru pengampu, yang merupakan putri dari kepala sekolah, meninggalkan kelas karena murid-murid dinilai tidak bisa diatur. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved