Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Dandim 0710/Pekalongan: Jangan Sampai Tergopoh-gopoh Ketika Ada Bencana

Dandim 0710/Pekalongan menegaskan pentingnya kekompakan dan koordinasi lintas instansi dalam menghadapi situasi darurat bencana.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
PEMKOT PEKALONGAN
SIMULASI EVAKUASI BANJIR - Tim gabungan melakukan simulasi evakuasi banjir di Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Rabu (5/11/2025). Dandim 0710 Pekalongan Lektol Arm Garry mengatakan, kegiatan tersebut merupakan kolaborasi Kodim 0710/Pekalongan, Polres Pekalongan Kota, dan Pemkot Pekalongan, dengan fokus pada penanganan darurat bencana banjir. 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Komandan Distrik Militer (Dandim) 0710/Pekalongan, Letkol Arm Ihalauw Garry Herlambang menegaskan pentingnya kekompakan dan koordinasi lintas instansi dalam menghadapi situasi darurat bencana.

Menurutnya, seluruh elemen harus memiliki kesiapan yang matang agar tidak panik saat bencana sesungguhnya terjadi.

Penegasan itu disampaikan Dandim Letkol Arm Garry saat memimpin Latihan Simulatif Mitigasi Bencana Tingkat Kota Pekalongan Tahun 2025 di Kelurahan Kandang Panjang, Kecamatan Pekalongan Utara, Rabu (5/11/2025).

Baca juga: Ribuan PPPK Paruh Waktu Jadi ASN, Wali Kota Pekalongan Aaf Ingatkan Disiplin dan Kinerja Digital

Baca juga: Didukung UNICEF, Pemkot Pekalongan Perkuat Pendidikan Nonformal untuk Remaja

Kegiatan tersebut merupakan kolaborasi Kodim 0710/Pekalongan, Polres Pekalongan Kota, dan Pemkot Pekalongan, dengan fokus pada penanganan darurat bencana banjir.

"Kegiatan ini adalah bentuk latihan lapangan agar komunikasi dan koordinasi antar instansi berjalan baik."

"Jadi, kalau nanti ada situasi darurat, semua sudah tahu perannya, tidak tergopoh-gopoh, tidak bingung," tegas Dandim Letkol Arm Garry.

Dia menjelaskan, latihan simulatif ini merupakan tindaklanjut dari gelar pasukan dan pengecekan materiil yang telah dilakukan sebelumnya.

"Tujuannya memastikan kesiapan personel, sarana, dan sistem tanggap darurat dalam menghadapi potensi bencana banjir yang kerap melanda wilayah utara Kota Pekalongan," jelasnya.

Simulasi mencakup serangkaian kegiatan penanganan darurat mulai dari evakuasi warga dari wilayah terdampak genangan, pendirian pos pengungsian, pendataan dan registrasi pengungsi, pelayanan medis awal, hingga pembuatan dapur umum dan distribusi logistik.

"Melalui evaluasi dari latihan ini, bersama bisa mengetahui apa saja yang masih kurang dan harus diperbaiki."

"Harapannya, ketika bencana sesungguhnya terjadi, semua pihak sudah siap dan bisa menekan dampak kerugian," ujarnya.

Baca juga: 144 Peserta BLK Pekalongan Ikuti Uji Kompetensi Nasional BNSP

Baca juga: 2.361 Honorer Kota Pekalongan Kantongi SK PPPK Paruh Waktu

Sementara itu, Kalakhar BPBD Kota Pekalongan, Budi Suheryanto menjelaskan, simulasi ini merupakan inisiatif dari Kodim 0710/Pekalongan yang melibatkan BPBD sebagai mitra teknis.

Pihaknya optimistis kondisi tahun ini tidak akan separah sebelumnya, berkat pembangunan bendung dan tanggul baru.

Namun demikian, kewaspadaan tetap ditingkatkan terhadap curah hujan tinggi yang berpotensi menyebabkan banjir akibat genangan air hujan yang tidak surut.

"Kami khawatir, bila hujan terjadi terus-menerus lebih dari tiga jam itu bisa berisiko menimbulkan genangan."

"Karena itu, semua pihak harus waspada," kata Budi.

Menurut pemetaan BPBD, daerah yang paling rawan terdampak banjir meliputi Kecamatan Pekalongan Barat, sebagian wilayah Pekalongan Utara dan Pekalongan Timur seperti Kelurahan Pasirkratonkramat, Tirto, Panjang Wetan, Kandang Panjang, Klego, dan Poncol.

Kawasan tersebut berada di sekitar Sungai Meduri dan Sungai Bremi, yang kerap meluap saat curah hujan tinggi.

Meski demikian, wilayah Kandang Panjang kini dinilai lebih aman dibanding dua tahun terakhir, berkat peningkatan infrastruktur pengendali banjir yang sudah berjalan efektif.

Budi menambahkan, berdasarkan prediksi BMKG, curah hujan tinggi di wilayah Kota Pekalongan akan meningkat mulai 11 November hingga Desember 2025, dan menurun pada Januari hingga awal Februari 2026.

"Kami mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan menjaga kesiapsiagaan. Banjir bisa datang kapan saja jika hujan turun terus-menerus," pungkasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved