Semarang
Kisah Harapan dari Program Operasi Gratis Bibir dan Lelangit di Semarang
Senyum kecil itu akhirnya kembali. Senyum yang dulu sempat hilang ketika Candra Irawan melihat putranya lahir dengan kondisi berbeda.
Penulis: budi susanto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Senyum kecil itu akhirnya kembali. Senyum yang dulu sempat hilang ketika Candra Irawan melihat putranya lahir dengan kondisi berbeda.
Bibir sang bayi tampak tidak sempurna, menyisakan lubang kecil yang membuat perasaan Candra runtuh seketika. Ia bingung, takut, dan tak tahu harus mencari bantuan ke mana.
Namun perjalanan panjang itu berubah ketika ia mendengar tentang program operasi gratis celah bibir dan lelangit di RS Panti Wilasa Citarum Yakkum Semarang, sebuah program yang telah menyelamatkan ribuan anak sejak 2008 melalui kerja sama dengan Smile Train Foundation.
Fenomena celah bibir dan lelangit masih menjadi isu kesehatan yang cukup umum di tanah air.
Baca juga: Wakil Wali Kota Semarang Apresiasi Pelajar Manfaatkan Jelantah Menjadi Lebih Bernilai Jual
Baca juga: Inilah Daftar Pemenang Festival SenengMinton Semarang 2025, Titik Awal Pembinaan Badminton
Data Kemenkes tahun 2018 mencatat prevalensi 1 dari 1.200 kelahiran, atau sekitar 7.500 kasus baru setiap tahun. Secara global, kasus ini terjadi pada 1 dari 700 bayi yang lahir hidup.
Meski umum, dampaknya bukan hanya fisik. Kondisi ini membawa tantangan besar pada nutrisi, kepercayaan diri, serta kemampuan bicara anak jika tidak segera ditangani.
Sejak 2008, RS Panti Wilasa Citarum bekerja sama dengan Smile Train terus membuka pintu bagi keluarga yang membutuhkan bantuan. Lebih dari 1.200 operasi telah dilakukan, dan jumlah itu terus bertambah.
Program ini sepenuhnya gratis, cukup dengan syarat mudah:
- Fotokopi Kartu Keluarga
- Usia minimal 3 bulan dan berat 5 kg untuk operasi celah bibir
- Usia minimal 12 bulan untuk operasi celah langit-langit
Masyarakat dapat mendaftar melalui 0889-8535-4039.
Tak hanya operasi, program ini juga memberikan pendampingan nutrisi, edukasi, hingga terapi wicara bagi pasien pascaoperasi, layanan yang sangat dibutuhkan agar anak dapat berkembang optimal.
Candra adalah satu dari banyak orang tua yang merasakan manfaat besar program ini.
Ketika anaknya berusia satu tahun, ia mengikuti operasi gratis tersebut. Rasa khawatir yang ia pendam sejak kelahiran putranya perlahan berubah menjadi kelegaan.
| Wakil Wali Kota Semarang Apresiasi Pelajar Manfaatkan Jelantah Menjadi Lebih Bernilai Jual |
|
|---|
| RSWN Catat Pendapatan 69,7 Persen dan Serapan Anggaran 61,2 Persen, Dewan Minta Optimalkan |
|
|---|
| Belasan Lubang di Jalan Nasional di Ungaran Kabupaten Semarang Mulai Ditambal |
|
|---|
| Dewan Soroti Serapan Anggaran Dinkes, Ini Catatan Komisi D |
|
|---|
| Naira Tahan Napas Saat Belajar Membatik di Johar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251120_WAJAH-SYUKUR-Candra-Irawan-seorang-ayah.jpg)