Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

RSI Sunan Kudus Kembangkan Layanan Kesehatan Transformasi Digital Berbasis AI

Suasana baru coba dihadirkan RSI Sunan Kudus dalam menyajikan layanan kesehatan berbasis transformasi digital.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/SAIFUL MA'SUM
TERIMA PENGHARGAAN - RSI Sunan Kudus menerima penghargaan Bintang 3 dari BPJS Kesehatan, Jumat (21/11/2025). Penghargaan diberikan atas komitmen rumah sakit dalam implementasi dan integrasi sistem antrean online, integrasi sistem klaim, implementasi E-SEP, finger print dan frista, serta implementasi bridging farmasi. 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Suasana baru coba dihadirkan RSI Sunan Kudus dalam menyajikan layanan kesehatan berbasis transformasi digital.

Pelayanan Kesehatan di rumah sakit tersebut mulai dikonsep lebih modern dengan menggandeng kecerdasan buatan atau AI, mengusung semangat "Together We Are Faster Stronger and Better".

Direktur RSI Sunan Kudus, dr Ahmad Syaifuddin menerangkan, misi utama RSI Sunan Kudus adalah Smart Hospital.

Baca juga: Selamat! dr Ahmad Syaifuddin Kembali Pimpin RSI Sunan Kudus

Layanan kesehatan yang berbasis transformasi dengan memperkuat infrastruktur untuk pelayanan yang efektif dan efisien.

RSI berbenah melalui feedback yang disampaikan semua pihak, termasuk keluarga pasien, praktisi kesehatan, juga kritik dan masukan dari BPJS Kesehatan.

Di era yang serba digitalisasi, RSI Sunan Kudus memperagakan skema pengembangan transformasi digital dengan melibatkan kecanggihan artificial intelligence (AI) atau biasa dikenal dengan istilah kecerdasan buatan.

Satu di antaranya AI bekerja mengingatkan sekaligus memberikan infomasi dan pemahaman kepada para dokter dan tenaga medis agar bekerja mengobati dan menangani pasien sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP).

"Visi AI ini mengingatkan tenaga medis dengan regulasi-regulasi baru. Membangun fitur atau kebijakan regulasi yang membantu peningkatan mutu dan layanan kesehatan di rumah sakit," terangnya, Jumat (21/11/2025).

Sampai saat ini, sistem AI yang dibangun RSI Sunan Kudus dalam tahap uji coba.

Diberi kesempatan untuk membaca dokumen-dokumen dalam jangka waktu tertentu.

Dengan begitu, sistem layanan kesehatan yang dikembangkan RSI Sunan Kudus diharapkan memiliki basis data yang terintegrasi dengan AI.

Memudahkan dokter dan tenaga medis dalam mengakses aturan-aturan dan kebijakan baru oleh pemerintah pusat hingga daerah, demi pelayanan kesehatan mudah, cepat, dan nyaman.

Selain pengembangan AI, RSI Sunan Kudus juga sudah mengembangkan tandatangan elektronik tersertifikasi.

Bisa digunakan untuk administrasi klaim-klaim layanan kepada penjamin kesehatan yang dilakukan tidak manual atau paperless. Sehinga lebih praktis dan efektif.

Baca juga: 15 Pasien DBD Meninggal di RSI Sunan Kudus dalam Waktu 6 Bulan Terakhir

dr Ahmad Syaifuddin juga mengenalkan satu layanan antar obat yang memudahkan pasien tidak perlu antre obat-obatan.

Layanan ini sudah hadir sejak 2020 dengan subsidi biaya jasa antar 100 persen di tahun pertama.

Saat ini, layanan antar obat masih berjalan aktif dengan subsidi 50 persen, memberikan dan memudahkan pelayanan untuk pasien.

"Kami juga lakukan edukasi budaya berobat sesuai dengan waktunya. Rekam medis elektronik juga sudah kami jalankan."

"Termasuk edukasi budaya berobat tanpa antre dengan memanfaatkan fasilitas elektronik untuk kenyamanan pasien," tuturnya.

Berbagai inovasi dan transformasi digital yang dikembangkan RSI Sunan Kudus menarik perhatian BPJS Kesehatan.

Direktur Teknologi Informasi (TI) BPJS Kesehatan, Ir Edwin Aristiawan menyambangi langsung fasilitas-fasilitas di RSI Sunan Kudus pada Jumat (21/11/2025).

Penghargaan bintang tiga diberikan kepada RSI Sunan Kudus atas Komitmen Rumah Sakit dalam Implementasi dan Integrasi Sistem Antrean Online, Integrasi Sistem Klaim, Implementasi E-SEP, Finger Print dan Frista, serta Implementasi Bridging Farmasi.

Edwin menyampaikan, tidak semua rumah sakit berhasil melakukan transformasi digital yang menjadi sendi setiap kehidupan.

Digitalisasi bukan sekadar membeli teknologi. Yang lebih penting, bagaimana membangun dan merubah budaya masyarakat yang lebih praktis dan efisien.

Baca juga: Penampakan Ruang untuk Caleg Gangguan Jiwa di RSI Sunan Kudus, Ini Fasilitas dan Harganya

Pihaknya optimistis dengan 282 juta peserta, hampir 99 persen dari penduduk Indonesia, jika digitalisasi mampu merakyat bisa mendongkrak ekonomi bangsa hingga 1,28 persen, untuk bisa bersaing dengan negara tetangga.

"Kuncinya edukasi pengembangan digital. BPJS saja tidak mungkin bisa, butuh peran serta berbagai lintas sektor," tuturnya.

Berbicara digitalisasi pada layanan kesehatan, pihaknya memiliki PR antrean layanan yang harus dibereskan dengan sistem online.

Tujuannya adalah efektivitas layanan kesehatan yang dimulai baik dari pasien maupun tenaga kesehatan.

Untuk bisa merubah budaya masyarakat, butuh sosok leadership yang bisa membawa perubahan. Sebagai agen of change culture demi digitalisasi layanan kesehatan yang lebih modern.

"Terkait tandatangan elektronik tersertifikasi yang sudah dikembangkan RSI Sunan Kudus, ada yang berbayar dan ada yang bisa dilakukan gratis dengan cara scanning," ujarnya.

Edwin mengingatkan RSI Sunan Kudus dan rumah sakit lainnya yang berhasil mengembangkan transformasi digital agar tidak lupa membangun cyber security.

Infrastruktur keamanan siber atau digital harus diperhatikan pada setiap pengambangan di bidang IT.

Transformasi digital nantinya mendukung transformasi mutu layanan kesehatan lebih mudah dan setara.

Penghargaan bintang tiga diberikan atas jerih payah dan usaha RSI Sunan Kudus yang dengan cepat mengembangkan inovasi di bidang transformasi digital.

Di dalamnya tidak hanya implementasi teknologi, yang terpenting merubah mindset budaya masyarakat dalam mengoptimalisasi digitalisasi.

"57 juta pengguna mobile JKN saat ini dan 3.100 rumah sakit sudah terkoneksi dengan sistem BPJS Kesehatan online."

"Konsep kami gotong-royong dalam hal pengembangan digitalisasi," tegasnya. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved