OPINI
OPINI Nurist Ulfa: Pentingnya Komunikasi Lingkungan Hidup Partisipasif Dalam Tangani Bencana Air Rob
Krisis lingkungan hidup dan beragam persoalan sosial budaya yang terjadi akibat banjir rob di Semarang dan sekitarnya beberapa waktu belakang ini
Secara umum, komunitas lingungan hidup, baik yang bersifat formal mapun informal, telah banyak bermunculan berbagai wilayah di Indonesia sejak beberapa waktu terakhir. Komunitas tersebut semakin menjamur seiring dengan tingginya terpaan isu lingkungan di media dan banyaknya aktivisme lingkungan hidup di media social.
Namun, komunitas tersebut seringkali terbentuk di masyarakat urban dan lebih berfokus untuk menggerakan perubahan perilaku konsumsi pribadi (Nastiti dan Riyanto 2022), seperti penggunaan kantong sampah ramah lingkungan, pembelian produk ramah lingkungan dan pengelolaan sampah. Sedangkan komunitas atau koalisi yang berfokus untuk gerakan sosial penanganan rob pantura, semacam koalisi pesisir Semarang-Demak, masih terbatas dan perlu ditingkatkan.
Keberadaan komunitas lingkungan hidup bersifat penting, terutama terkait dengan aspek pemberdayaan, yang mana komunitas mendorong, memberikan panduan dan arahan dalam partisipasi angotanya untuk secara strategis mencapai tujuan yang terarah dengan pelaksanaan program yang lebih kolaboratif.
Selain itu, komunitas penting untuk capacity-building, dengan meningkatkan kapasitas dan kompetensi teknis maupun non-teknis anggota komunitas untuk partisipasi aktif dalam program komunikasi lingkungan hidup. (*)
Baca juga: Aksi Pencurian Motor Modus Dituntun Kembali Terjadi di Semarang, Kemarin Gagal Sekarang Berhasil
Baca juga: Kondisi Terkini Marshanda yang Sempat Dikabarkan Menghilang, Ga Boleh Ada yang Menjenguk
Baca juga: Chord Kunci Gitar Mbok Yo Sing Full Senyum Sayang, Full Senyum Evan Loss
Baca juga: Viral Penampakan Makhluk Diduga Putri Duyung di Laut Latulahat Ambon