Berita Jawa Tengah
Ratusan ABK Meninggal di Perairan Jateng, Penyebab Kurangnya Perhatian Nahkoda dan Pemilik
Tingginya angka kematian di atas kapal disinyalir lantaran kurangnya perhatian pemilik kapal dan nahkoda terhadap kondisi kesehatan awak kapal.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Direktorat Polisi Air dan Udara (Ditpolairud) Polda Jateng mencatat ada 131 orang meninggal dunia di perairan Jawa Tengah.
Mayoritas korban adalah anak buah kapal (ABK).
Mereka meninggal dunia akibat sakit.
"60 persen korban adalah ABK."
"Paling banyak karena sakit di atas kapal," jelas Dirpolairud Polda Jateng, Kombes Pol Hariadi kepada Tribunjateng.com, Rabu (18/1/2023).
Baca juga: Restorasi Kali Semarang Segera Terlaksana, Anggaran Telan Hingga Rp 170 Miliar
Baca juga: Terdampak Tol Semarang-Batang, SMPN 16 Semarang Segera Dibangun di Sebelah Pizza Hut Ngaliyan
Tingginya angka kematian di atas kapal, menurut Kombes Pol Hariadi disinyalir lantaran kurangnya perhatian pemilik kapal dan nahkoda terhadap kondisi kesehatan awak kapal.
Seharusnya nahkoda dan pemilik harus benar-benar memastikan kondisi kesehatan anak buahnya.
"Iya, perhatian dari nahkoda dan pemilik kapal kurang," tuturnya.
Ia mengimbau, para nahkoda dan pemilik kapal harus memeriksa ABK, baik dari segi dokumen dan kesehatan sebelum berangkat berlayar.
Sebab, pergi berlayar di laut menghabiskan waktu berbulan-bulan.
"Mereka melaut bisa sampai dua bulan."
"Tidak mungkin ada kejadian langsung pulang, apalagi cuaca buruk," bebernya.
Baca juga: Viral Pria Ditarik Parkir Rp 50 Ribu di Jalan Agus Salim Kota Semarang, Dishub Beberkan Tarif Resmi
Baca juga: Viral Video Tukang Parkir Liar Tarik Tarif Rp 50 Ribu di Jalan Agus Salim Kota Semarang
Tak hanya kepada para ABK kapal besar, para nelayan kecil seringkali nekat melaut saat cuaca ekstrem.
Kombes Pol Hariadi mengatakan, setidaknya ada 4 kasus tahun ini dimana nelayan meninggal dunia akibat tenggelam di laut.
Mereka berasal dari Kabupaten Demak, Kota Semarang, dan Batang.
Inilah Sosok Tecky Dosen Poltekkes Semarang, Sempat Terjebak Kerusuhan Nepal Saat Jalani Misi WHO |
![]() |
---|
Gubernur Luthfi Fokuskan Penguatan dan Pemerataan Konektivitas Antarwilayah di Jawa Tengah |
![]() |
---|
HEBOH! Dugaan Keracunan 146 Santri Ponpes Al Madina Banjarnegara, Keluhan Awal Mual Hingga Diare |
![]() |
---|
GEGER Tiba-tiba Muncul Izin Penambangan di Tunggulsari Kendal, Padahal Sebelumnya Ditolak Warga |
![]() |
---|
DPRD Kabupaten Semarang Coret Rp2,38 Miliar, Awalnya untuk Tunjangan Perumahan dan Transportasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.