Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Pemkab Batang Tanggapi Kelangkaan Minyakita di Pasaran: Kalau Beli Migor Kemasan Pasti Tercukupi

Pasokan minyak goreng kemasan dan curah di Kabupaten Batang saat ini sebenarnya mencukupi kebutuhan masyarakat, yakni 28 ribu liter.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Aktivitas pedagang gorengan di Kabupaten Batang, Senin (6/2/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Pasokan minyak goreng bersubsidi, Minyakita di pasar-pasar tradisional mulai terhenti.

Minyak goreng bersubsidi itu pun mulai langka dan membuat pedagang gorengan mengeluh.

Pasalnya, mereka harus kembali membeli minyak goreng curah yang harganya lebih mahal dan kualitasnya pun kurang baik, dibandingkan minyak goreng bersubsidi yang lebih jernih.

Para pedagang gorengan dan masyarakat umum pun semakin mengeluh karena selain pasokan yang terhenti, harga Minyakita di pasaran pun mulai ikut merangkak naik.

Dari semula Rp 14.000 menjadi Rp 14.500 per liter.

Pedagang gorengan di Kabupaten Batang, Wilastri mengatakan, sejak minyak goreng bersubsidi langka di pasar, terpaksa kembali membeli minyak goreng curah.

Baca juga: Pengurus PC Sapma PP Batang Dilantik, Pj Bupati Lani: Jaga Kondusifitas, Jangan Mudah Terprovokasi

Baca juga: Bawaslu Batang Lantik 248 Panwaslu Kelurahan Desa, 30 Persen Keterwakilan Perempuan Terpenuhi

“Kalau Minyakita sebelumnya lebih murah, cuma Rp 14 ribu."

"Sekarang terpaksa beli yang curah Rp 17 ribu per liter,” tuturnya kepada Tribunjateng.com, Senin (6/2/2023).

Ia berucap, meski harga minyak goreng naik, harga jual gorengan tak ikut dinaikkan.

“Harga gorengan ya tetap, 1 tempe goreng Rp 1 ribu,” tuturnya.

Seorang konsumen sekaligus pedagang toko kelontong di Batang, Aminah menyayangkan kelangkaan minyak goreng bersubsidi Minyakita karena banyak konsumen yang kecewa.

“Saya kan juga jualan minyak goreng di warung rumah, jualnya Minyakita Rp 14 ribu."

"Tetapi karena sekarang langka terpaksa jual minyak goreng kemasan, harganya Rp 18 ribu,” jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (6/2/2023).

Baca juga: Besok Selasa Musisi Ahmad Dhani Kunjungi Batang, Launching Rokok Dewa 19 Legend

Dia mengharapkan, pemerintah segera turun tangan, supaya harga minyak goreng bersubsidi kembali normal dan stok tercukupi, sehingga masyarakat dapat membeli sesuai kemampuan ekonominya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Kabupaten Batang, Endang Rahmawati menerangkan, kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat Kabupaten Batang jika memperhatikan perhitungannya mencapai 0,036 liter per hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved