Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kuliner Hari Ini

Waktunya Berburu Intip Ketan Khas Dhandhangan, Jajanan Klangenan Warga Kudus Sebelum Berpuasa

Elvina menyebut pada awal buka seusai tiga tahun vakum, cuma butuh waktu 3 jam, jajanan khas intip ketan sudah ludes diburu pembeli. 

Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: deni setiawan
TRIBUN JATENG/REZANDA AKBAR
Lapak kudapan Intip Ketan, jajanan khas Dhandhangan milik Elvina Kristina di Kabupaten Kudus, Kamis (16/3/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Tradisi Dhandhangan merupakan festival yang diadakan di Kabupaten Kudus, untuk menandai dimulainya ibadah puasa pada bulan Ramadan.

Tradisi tersebut digelar seperti layaknya pasar rakyat.

Dhandhangan kali ini menjadi spesial lantaran festival tersebut sempat mandek selama tiga tahun. 

Beragam kuliner berupa makanan dan minuman juga meramaikan tradisi ini.

Baca juga: IAIN Kudus Jalin Kerja Sama Dengan USMBA Maroko, Ini Harapan Prof Abdurrohman Kasdi

Pada tradisi tersebut juga memiliki jajanan khas yang hanya muncul saat Dhandhangan

Jajanan ini menjadi sangat spesial karena tidak setiap hari bisa dijumpai.

Jajanan tersebut adalah intip ketan, yang memiliki rasa gurih dan sedikit manis. 

Jajanan tersebut dapat ditemui salah satunya yaitu di lapak Elvina Kristina sebagai generasi keempat pedagang intip ketan.

“Intip ketan ini adanya saat Dhandhangan."

"Kalau hari biasa tidak ada."

"Karenanya yang menjadikan khasnya Tradisi Dhandhangan ya, jajanan ini," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Kamis (6/3/2023). 

Seusai tiga tahun tradisi Dhandhangan mandek, makanan intip ketan menjadi klangenan masyarakat. 

Elvina pun mengakui bahwa pada awal buka seusai tiga tahun vakum, cuma butuh waktu 3 jam, jajanan khas itu sudah ludes diburu pembeli. 

Baca juga: Komisi C DPRD Kudus Usulkan Usulkan Perbup Penggunaan Dana Tak Terduga

"Rata-rata saya membawa 7 kilogram, sudah pukul 19.00."

"Padahal setiap hari saya bawa bahan intip ketan sudah dilebihkan," terangnya. 

Bahkan, 15 kilogram ketanpun ludes terjual. 

Intip pada umumnya memiliki tekstur keras.

Untuk intip ini, ketan teksturnya lembek.

Setiap pembeli yang datang, dengan cekatan Elvina membuatkan pesanan. 

Elvina hanya butuh waktu 3 menit untuk menjadikan satu hidangan bernama intip ketan. 

Tidak ada minyak dalam proses pembuatannya.

Ketan yang dicampur parutan kelapa langsung dituang di atas wajan dengan perapian kecil dari kompor gas.

Bagi pembeli yang ingin menikmati intip dengan sensasi gosong, dia pun melayaninya.

Baca juga: Detik-detik Bea Cukai Kudus Membuntuti Pengedar Rokok Ilegal, Ini Hasilnya

Atau, bagi anak-anak yang suka manis, biasanya ditambahkan gula.

Untuk satu intip ketan dijual dengan harga yang sangat terjangkau yakni Rp 3.000. 

Namun kebanyakan setiap pelanggan yang datang, membuat pesanan belasan hingga ratusan ribu. 

"Cocoknya dimakan saat masih panas."

"Untuk jadi cemilan dan teman minum kopi hingga teh," katanya. 

Saat mendakati Ramadan, pengunjung Dhandhangan juga bertambah.

Hal itu selaras dengan penjualannya yang terus meningkat per hari. 

Kelezatan jajanan khas Dhandhangan itu bahkan mengundang pelanggan dari Ibu Kota Jawa Tengah. 

Baca juga: Jalan Rusak di Kudus Mulai Ditangani

Warga Semarang, Debora antusias merasakan jajanan intip ketan buatan Elvina. 

"Biasanya, intip itu memiliki tekstur yang renyah namun di Kudus ada yang seperti ini (empuk)."

"Ini enak baru pertama ngerasain," ucap Debora kepada Tribunjateng.com, Kamis (16/3/2023). 

Alasan dia mengetahui adanya kuliner ini, lantaran dari temannya yang tinggal di Kabupaten Kudus

Sementara itu, Santi warga Kudus ini rindu dengan jajanan berbahan dasar ketan dengan taburan kelapa tersebut. 

Apalagi setelah tiga tahun tidak merasakan kelezatan dari jajanan khas Dhandhangan

"Sudah tiga tahun tidak makanan ini, saya kangen."

"Rasa gurih dan manisnya saat dimakan hangat-hangat yang bikin rindu," tanggap Santi. (*)

Baca juga: 145 Modin di Salatiga Dapat Dana Insentif, Sinoeng: Bantu Edukasikan Ojo Kawin Bocah, Ojo Kawin Nom

Baca juga: Tanpa Kompromi, Perintah Bupati Kepada Satpol PP Demak: Tutup Semua Tempat Karaoke Liar

Baca juga: Metaverse 101 Mulai Dikenalkan Kepada Civitas Akademika IT Telkom Purwokerto, Ini Tujuannya

Baca juga: SOPIR Mengantuk! Dugaan Penyebab Kecelakaan Truk Tronton di Sayung Demak, Oleng Masuk Saluran Air

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved