Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Tumbuhkan Keterampilan Kuliner, BLK Batang Gelar Pelatihan Membuat Roti dan Kue

Balai Latihan Kerja (BLK) Batang membuka pelatihan roti dan kue tahap kedua dari anggaran APBN Kemnaker RI melalui BBPVP Semarang.

Penulis: dina indriani | Editor: raka f pujangga
dok Diskominfo
Belasan peserta antusias mengikuti pelatihan roti dan kue di BLK Batang, Kabupaten Batang, Rabu (17/5/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Bisnis kuliner saat ini cukup mengalami kemajuan yang signifikan.

Melihat peluang itu dan adanya permintaan dari masyarakat, Balai Latihan Kerja (BLK) Batang membuka pelatihan roti dan kue tahap kedua dari anggaran APBN Kemnaker RI melalui BBPVP Semarang.

Pelatihan roti dan kue ini diikuti oleh 16 peserta dengan latar belakang yang berbeda-beda, dari ibu rumah tangga hingga mahasiswa yang baru saja lulus.

Baca juga: Resep Ichigo Daifuku Mochi Isi Strawberry Kue Viral dari Jepang

Instruktur Seni Kuliner Andi Laksono mengatakan adanya pelatihan ini untuk menumbuhkan keterampilan pada bidang kuliner yang sesuai dengan program yakni roti dan kue.

Belasan peserta antusias mengikuti pelatihan roti dan kue di BLK Batang (2)
Belasan peserta antusias mengikuti pelatihan roti dan kue di BLK Batang, Kabupaten Batang, Rabu (17/5/2023).

“Mudah-mudahan peserta bisa menyerap materi yang diberikan di pelatihan, supaya setelah selesai bisa bekerja dan berwirausaha dalam bidang kuliner.

Karena pada pelatihan para peserta sudah diajarkan keterampilan yang sangat baik meliputi bisa mengidentifikasi alat masak, mengetahui standar resep, dan mempraktikkannya dengan membuat sebuah produk,” terangnya usai mengajar pelatihan roti dan kue di BLK Batang, Kabupaten Batang, Rabu (17/5/2023).

Pelatihan roti dan kue mempelajari cara membuat roti kering, pastry, bakery dan pudding dengan meningkatkan skill memasak.

Baca juga: Kisah Ismiyati Usaha Roti Bekatul: Awalnya Banyak Ditolak, Kini Dijual di Ritel-ritel Modern

"Mudah-mudahan peserta bisa menyerap materi yang diberikan di pelatihan, supaya setelah selesai bisa bekerja dan berwirausaha dalam bidang kuliner," ujarnya.

Para peserta juga diajarkan keterampilan mengidentifikasi alat masak, mengetahui standar resep, dan mempraktikkannya dengan membuat sebuah produk.

"Sehingga mereka masuk dalam dunia kerja dapat mengerti standarisasi yang diberikan kepada perusahaannya, apalagi ada pepatah beda tangan bisa beda rasa, makanya, disini peserta dituntut harus mengerti takaran resep dan paling penting bisa memasak pakai hati,” pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved