Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kuliah "Salah Jurusan", Pemuda Asal Pati Buktikan Bisa Sukses dengan Tekuni Passion Bisnis Sablon

Menjalani kehidupan perguruan tinggi di jurusan yang tidak diminati, Alfian Candra Lukmana (27), kini bisa sukses di bidang yang disukainya.

Tribunjateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Alfian Candra Lukmana (kiri, kaus putih) bersama seorang karyawan mengerjakan kaus pesanan pelanggan di studio sablon Tawon Apparel, Desa/Kecamatan Kayen, Kabupaten Pati, Senin (19/6/2023). 

Mengoperasikan bisnis tanpa alat produksi selama enam bulan, Alfian akhirnya memberanikan diri untuk produksi kaus sablon sendiri.

"Karena banyaknya pesanan, tempat sablon yang di Jogja overload. Akhirnya saya buka sendiri," ucap dia.

Masih di tahun 2018, akhirnya Alfian mendirikan Tawon Apparel. Kemudian pada 2020 ia melengkapi perizinan usaha percetakan umum.

"Nama usaha ini Bapak saya yang buat. Saya pakai logo tawon (lebah) madu. Filosofinya, tawon itu kan mengambil barang yang bagus (nektar) dan menghasilkan barang yang bagus juga (madu)," ujar dia.

Awal mendirikan usaha, Alfian belum memiliki modal yang cukup.

Karena itu, dengan jaminan BPKB, dia memberanikan diri mengajukan pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) Bank Rakyat Indonesia (BRI) senilai Rp 10 juta.

"Saya gunakan untuk beli peralatan sablon dan bahan baku. Secara bertahap besaran pinjaman juga saya naikkan jadi Rp 25 juta, kemudian naik lagi jadi Rp 50 juta. Saya gunakan untuk menambah alat agar bisa meningkatkan kapasitas produksi," tutur dia.

Di masa awal menjalankan usaha ini, Alfian mendapat pesanan sablon rata-rata 300 sampai 1.000 kaus per bulan.

Adapun saat ini, dibantu empat orang karyawan, dia bisa menyablon 1.500 sampai 2 ribu potong kaus per bulan.

"Dulu awalnya sablon saya banderol Rp 60 ribu per kaus. Kalau sekarang Rp 70 ribu sampai Rp 80 ribu per potong kaus," kata dia.

Selain kaus, Alfian juga menerima pesanan aneka produk percetakan lain, di antaranya jersi, hoodie, stiker, dan spanduk.

Pelanggan Alfian tak hanya dari lokal Pati, melainkan juga dari Jakarta, Batang, Semarang, dan kota-kota lain.

"Saya pernah dapat orderan dari PLTU Batang 400-an kaus. Pernah juga dari event konser 500-an kaus," kata dia.

Baca juga: Kisah Mbah Parjo di Pati Tinggal di Rumah Bambu yang Lapuk, Kini Nasibnya Berubah

Pelanggan sablon Alfian bahkan juga sampai luar negeri. Hal ini berkat kesadarannya untuk menyesuaikan diri dengan transformasi digital.

Dia mencoba mengadaptasi sistem pemasaran secara digital.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved