Berita Kudus
18 Orang Jalani Operasi Bibir Sumbing Gratis di RS Aisyiyah Kudus
Sebanyak 18 pasien dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis di Rumah Sakit Aisyiyah Kudus
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sebanyak 18 pasien dari berbagai daerah di Jawa Tengah mengikuti operasi bibir sumbing dan langit-langit gratis di Rumah Sakit Aisyiyah Kabupaten Kudus, Sabtu (8/7/2023). Terdiri dari 14 pasien anak-anak, dan sisanya orang dewasa.
Delapan orang naik ke meja operasi pada Jumat (7/7/2023), sisanya ditarget selesai hari ini sebanyak 10 pasien.
Operasi bibir sumbing dan langit-langit tersebut diinisiasi oleh Polytron dari PT Hartono Istana Teknologi, bekerjasama dengan lembaga sosial Smile Train Indonesia dan Rumah Sakit Aisyiyah Kabupaten Kudus.
Operasi yang dilakukan melibatkan dokter spesialis bedah plastik, dokter spesialis anestesi, dan dibantu oleh tenaga medis di lingkungan RS Aisyiyah.
Beberapa pasien datang tidak hanya dari Kabupaten Kudus saja, seperti Magelang, Kebumen, dan beberapa kabupaten/kota lain di Jawa Tengah.
Satu di antaranya adalah Syawal, pasien berusia 37 tahun asal Magelang.
Syawal datang ke Kabupaten Kudus didampingi kakak ipar untuk mengikuti operasi gratis.
Dia datang dengan keluhan bibir sumbing dan langit-langit bermasalah sehingga membuatnya susah berbicara.
Kakak ipar Syawal, Sariah mengatakan, program operasi bibir sumbing didengarnya dari para relawan di Magelang.
Dia pun mendaftarkan adik iparnya untuk mendapatkan layanan operasi gratis. Dengan harapan, adik iparnya bisa berbicara lebih baik lagi.
"Adik ipar saya ada dua keluhan, bibir sumbing dan langit-langit bermasalah. Kemarin sudah dilakukan operasi di bibir yang sumbing kurang lebih 1,5 jam. Untuk yang langit-langit nanti menunggu kesembuhan bibir," terangnya.
Sariah berharap, kondisi yang dialami adik iparnya berangsur membaik. Supaya bisa berbicara normal layaknya masyarakat pada umumnya.
General Manager Polytron Indonesia, Max Arif Pramono menyampaikan, program operasi bibir sumbing ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahunnya. Kali ini, pendaftaran sudah dibuka sejak Mei lalu dan terbuka bagi semua masyarakat yang membutuhkan.
Dia menyebut, program operasi bibir sumbing dan langit-langit sebagai bakti sumbangsih Polytron terhadap negeri dan lingkungan sekitar. Yaitu program sosial yang dibuka untuk membantu masyarakat umum tanpa dipungut biaya apapun.
Pihaknya berharap, bantuan ini bisa memberikan secercah harapan kepada masyarakat untuk menatap kehidupan yang lebih dan lebih sejahtera lagi ke depannya.
"Kami mencoba berikan kontribusi kepada lingkungan sekitar demi kesejahteraan bersama. Kegiatan ini kami harapkan bisa berkesinambungan, dan akan kami usahakan terlaksana setiap tahunnya," tuturnya.
Direktur RS Aisyiyah, Dr Najib Budhiwardoyo melalui Wakil Direktur Umum dan Operasional, Aminudin Abdul Jabar menyampaikan, pelaksanaan operasi bibir sumbing ini yang ke-11 kali dilakukan sejak beberapa tahun terakhir.
Pihaknya telah menyiapkan tenaga sumber daya manusia (SDM) dan peralatan terbaik yang dimiliki rumah sakit. Serta melibatkan tenaga medis profesional untuk memantau sejak pra-operasi, pelaksanaan operasi, hingga pasca operasi (perawatan).
Kata dia, kegiatan ini merupakan bagian dari pengabdian rumah sakit beserta tenaga kesehatan yang terlibat. Serta menjadi kebanggaan bagi rumah sakit terlibat langsung memberikan support atas kegiatan sosial yang bermanfaat.
"Ini bagian bahwa RS Aisyiyah membuka diri memberikan pelayanan humanis dan inovatif," ujarnya.
Aminudin mengatakan, dari 18 pasien yang mendapatkan layanan operasi gratis, sembilan di antaranya kategori bibir sumbing, sisanya mengalami keluhan pada langit-langit tenggorokan yang menyebabkan sulit berbicara.
Dia menyebut, operasi bibir sumbing ini relatif mudah karena dalam pelaksanaannya ditangani oleh tim ahli.
"Kami juga lakukan skrining ketat bagi calon pasien yang akan menjalani operasi. Bagi pasien yang mengalami sakit seperti demam, flu, dan lainnya, harus dilakukan perawatan terlebih dahulu sebelum masuk ke ruang operasi," tegasnya.
Country Manager and Program Director Indonesia pada Smile Train Indonesia, Deasy Larasati menerangkan, kegiatan ini dilakukan rutin setiap tahun dengan target 7.000 - 8.000 orang per tahun. Dengan maksud menghadirkan senyuman baru kepada penderita bibir sumbing dan langit-langit, serta menjadi motivasi semangat baru dalam meraih harapan dan cita-cita lebih baik lagi.
Dia mengatakan, kegiatan sosial ini diharapkan bisa berdampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan, dalam rangka membantu menumbuhkan rasa percaya diri bagi pasien bibir sumbing agar bisa menyongsong kehidupan masa depan yang lebih layak lagi.
"Operasi dalam hitungan jam ini bisa juga merubah kehidupan ke arah yang lebih baik. Kami siap membantu mewujudkan kebutuhan masyarakat," tuturnya. (Sam)
Baca juga: Unnes Kukuhkan 10 Guru Besar, Bukti Konsistensi dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Baca juga: Dua Partai di Blora Lakukan Perbaiki Berkas Bacalegnya, Yang lain Diprediksi Injury Time
Baca juga: DPRD Tetapkan Hari Jadi Provinsi Jawa Tengah 19 Agustus dari Sebelumnya Tangggal 15
Baca juga: Hasil Babak Pertama Persijap Jepara vs Persipa Pati, Ardi Dudung Bawa Tuan Rumah Unggul
| 80 Becak Listrik di Kudus Diserahkan 12 November 2025, Prioritas Lansia |
|
|---|
| Pemkab Kudus Resmikan SPPG di Prambatan Kidul, Targetkan 106 SPPG Beroperasi pada Pertengahan 2026 |
|
|---|
| Warga Kudus yang Hilang Sejak 1 November Ditemukan di Perbukitan Patiayam, Begini Kondisinya |
|
|---|
| Koperasi Desa Merah Putih di Kudus Mulai Beroperasi, Sam'ani: Setiap ASN Wajib Jadi Anggota |
|
|---|
| SPPG Kemala Bhayangkari Polres Kudus Rendeng Siapkan Menu Khusus Nusantara |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.