Suka Cita Nenek Tarjamah Pekalongan, Dikasih Rp 20 Juta Program BSPS, Rumahnya Tak Akan Lagi Papan

TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Anggota Komisi III DPR RI Dapil Jateng X, Dede Indra Permana, Senin (9/10/2023) menyalurkan program bantuan stimulan perumahan swadaya (BSPS) senilai total Rp 1,48 miliar, di Kabupaten Pekalongan.

Adapun penerima berasal dari berbagai desa di 19 kecamatan wilayah Kabupaten Pekalongan.

Staf Ahli Dede Indra Permana, Beny Trias Santiko mengatakan, ada 74 orang yang diberikan bantuan program ini.

"Program ini untuk membantu warga mendapatkan hunian yang layak," kata Beny kepada Tribunjateng.com, Senin (9/10/2023).

Baca juga: Saroeng Batik Carnival 2023, Wujud Jaga Tradisi Khas Kota Pekalongan

Baca juga: Dongkrak Retribusi Parkir, Dishub Kota Pekalongan Gandeng Jukir Liar

Menurutnya, masing-masing warga mendapatkan bantuan program BSPS senilai Rp 20 juta.

"Untuk satu penerima akan mendapatkan dana Rp 20 juta meliputi material Rp 17,5 juta dan tenaga Rp 2,5 juta," ujarnya.

Sedangkan penerima program ini, harus ada kriteria tertentu sesuai yang ditetapkan Kementerian PUPR.

"Penerima yang sudah terpilih ini adalah penerima yang betul-betul memenuhi syarat yang sudah disarankan oleh Kementerian PUPR."

"Harus sesuai jenis yang sudah diberikan."

"Salah satunya perumahan yang strukturnya masih kurang bagus dan tidak layak huni," imbuhnya.

Oleh karena itu, pihaknya berharap bantuan stimulan penerima ini agar rumahnya jadi layak huni dan lebih baik dari kondisi sebelumnya.

Sementara itu, Tarjamah (57) warga RT 02 RW 03 Desa Pakisputih, Kecamatan Kedungwuni senang dengan adanya bantuan program BSPS.

"Saya menyampaikan terima kasih atas bantuan ini."

"Kondisinya, saat ini rumah saya masih menggunakan papan," katanya. (*)

Baca juga: Kapolresta Singgung Maraknya Kasus Bullying di Hadapan Siswa SMAN 2 Pati, Begini Katanya

Baca juga: Siswa SMA Tewas Terlindas Bus Pariwisata: Ibu dan Guru Korban Lemas Lihat TKP Kecelakaan

Baca juga: Mahasiswa RIL SCU Ajak Masyarakat Tanggapi Isu Lingkungan

Baca juga: Perbedaan Pendapat Ahli Sianida Menurut Jaksa & Ahli Australia dalam Kasus Pembunuhan Mirna Salihin