Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Kronologi Penangkapan 2 Kurir Narkoba ke Lapas Kedungpane Disembunyikan di Vagina dan Anus

Para narapidana kasus narkoba Semarang ternyata masih cukup lihai dalam membentuk rantai jaringan dari dalam Lapas.

|
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Catur waskito Edy
Iwan Arifianto.
Dedy Abadi (38) warga Plombokan Semarang Utara ditangkap polisi lantaran menyelundupkan sabu dan pil ke Lapas Kedungpane yang disembuyikan ke dalam anusnya, di di Mapolrestabes, Rabu (25/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG -- Para narapidana kasus narkoba Semarang ternyata masih cukup lihai dalam membentuk rantai jaringan dari dalam Lapas.

Kondisi ini sudah terbukti dari dua kasus peredaran narkoba yang di-remote oleh dua narapidana kasus narkoba di Lapas Kedungpane Semarang.

Trik mereka dalam menyelundupkan narkoba seperti sabu dan obat-obatan terlarang ternyata cukup cerdik.

Dari dua kasus yang berhasil diungkap polisi dan petugas Lapas selama Oktober ini, para tersangka menyembunyikannya ke dalam anus dan vagina.

Pada kasus penyelundupan sabu disembunyikan ke dalam vagina terungkap polisi pada Kamis (12/10/2023) pukul 08.50 WIB.

Kasus kedua berupa penyelundupan narkoba lewat anus terungkap sepekan kemudian atau pada Kamis (19/10/2023) pukul 08.45. 

Dua kasus terungkap saat jam besuk dibuka.

Maraknya kasus penyelundupan tersebut membuat polisi uring-uringan sehingga memerintahkan kepada petugas Lapas untuk intensif patroli ke dalam kamar warga binaan.

Wakapolrestabes Semarang AKBP Wiwit Ari Wibisono mengatakan, petugas lapas harus sering melakukan razia terutama soal kepemilikan handphone bagi warga binaan.

"Handphone sering dipakai untuk menggerakkan orang di luar supaya bisa bertransaksi narkoba. 

Misal ada info ada napi di dalam bawa handphone boleh informasikan ke kita biar kita cek," jelasnya saat konferensi pers di Mapolrestabes, Rabu (25/10/2023).

Kepala satuan pengamanan lapas Semarang, Supriyanto mengungkapkan, razia kamar binaan sudah rutin dilakukan setiap sebulan sebanyak 16 kali.

"Kami sudah lakukan razia, target kita 16 kali tiap bulan melakukan penggeledahan," bebernya. 

Ia menambahkan, dua kasus kasus tersebut tidak ada kaitannya dengan jaringan narkoba yang cara pengirimannya disembunyikan di dalam vagina.

"Beda lagi, tidak ada kaitannya," tegasnya.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved