Berita Semarang
Sanggar Segambut Malaysia, Berikan Akses Anak-anak Buruh Migran Indonesia Memperoleh Hak Pendidikan
Seorang mahasiswa Program Studi PG PAUD FIP UNNES menceritakan pengalamannya mengajar anak-anak Buruh Migran Indonesia (BMI) di Malaysia.
Penulis: Imah Masitoh | Editor: Daniel Ari Purnomo
"Berdasarkan interview saya dengan orang tua dan pengelola sanggar, setelah lulus anak-anak pulang ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan," terangnya.
Sebelum dimulai pembelajaran, anak-anak terlebih dahulu sarapan dan melaksanakan salat duha.
Pembelajaran layaknya di Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, mengenalkan budaya Indonesia, dan lain sebagainya.
"Jam 1 salat duhur berjamaah. Setelah itu makan dan tidur siang dan dilanjutkan mengaji, setelah itu bebas," terangnya.
Setelah jadwal kegiatan sanggar selesai, anak-anak bebas bermain sembari menunggu orang tua masing-masing menjemputnya selepas bekerja.
Sejauh ini Sanggar Segambut menjadi tempat belajar paling dekat yang dapat diakses anak-anak BMI di sekitar wilayah Segambut. Pasalnya sekolah non formal lainnya untuk anak-anak BMI jaraknya cukup jauh sekitar 1 jam perjalanan. (ima)
2 Mahasiswa Undip Semarang Yang Sekap Intel Langsung Hirup Udara Bebas, Meski Divonis Bersalah |
![]() |
---|
Parkir Semrawut di Pusat Keramaian Kota Semarang, Agustina: Masuk Kajian Brida |
![]() |
---|
Kepala Bapenda Kota Semarang: Target Pendapatan PBB Tahun Ini Masih Kurang Rp100 Miliar |
![]() |
---|
Pengadilan Tinggi Tolak Banding Robig, Vonis 15 Tahun Penjara Dinyatakan Tetap |
![]() |
---|
Ternyata 55 SPPG di Kota Semarang Baru 3 yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.