Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Monev Stunting di Batang, TP PKK Jateng Berharap 2024 Bisa Raih Zero Stunting

Pengurus TP PKK Provinsi Jateng melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) stunting pada Balai Desa Ngaliyan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu

Penulis: dina indriani | Editor: Muhammad Olies
Ist/Dok Diskominfo Batang
PKK Provinsi Jateng melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) stunting pada Balai Desa Ngaliyan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu (13/12/2023). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Pengurus TP PKK Provinsi Jateng melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) stunting pada Balai Desa Ngaliyan, Kecamatan Limpung, Kabupaten Batang, Rabu (13/12/2023). 

Monev ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keseriusan PKK Kabupaten Batang dalam menangani masalah stunting yang berdampak pada perkembangan anak.

Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan fisik akibat kurangnya asupan gizi.

Sekretaris TP PKK Jateng Ema Rachmawati mengatakan bahwa Monev ini dilakukan setelah mendapatkan informasi bahwa stunting di Jawa Tengah kemungkinan akan mengalami kenaikan pada survei Indonesia minggu depan.

Hal ini membuat pihaknya harus berfokus pada masalah stunting untuk melakukan perubahan dalam beberapa tindakan implementasi yang ada.

"Sebab pada tahun 2023, stunting di Jawa Tengah kemungkinan mengalami kenaikan, meskipun datanya baru muncul pada survei Indonesia minggu depan. Hal ini membuat kita harus berfokus pada masalah stunting untuk melakukan perubahan dibeberapa tindakan implementasi yang ada," jelasnya.

Baca juga: Angka Stunting di Batang Turun, Pj Bupati Lani : Penanganan Stunting terus Diupayakan

Baca juga: Penanganan Stunting di Batang, Kemenkes Gelontorkan Anggaran Rp 3,2 Miliar

Baca juga: Keren! Sajikan Video Edukatif dan Informatif, TP PKK Batang Juara Vlog Tingkat Nasional

Selama ini, lanjut dia, kendalanya ada didata Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) yang menjadi bahan survei, karena data ini ternyata hanya untuk memantau tumbuh kembang anak.

Sehingga perlu adanya evaluasi besar-besaran untuk menentukan strategi apa yang selanjutnya akan kita lakukan.

"Ke depan harus ada pemantauan bayi ke rumah-rumah untuk mendata bayi mana saja yang mengalami stunting dan kedua harus ada pemantauan ibu hamil dalam mengonsumsi makanan," terangnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Batang Purwaniti Sugeng Sudiharto menyampaikan bahwa PKK Kabupaten Batang sudah melakukan pelaksanaan HKG PKK 2023.

Faktor yang mendasari stunting di Kabupaten Batang yakni jumlah penduduk miskin sebanyak 69,97 persen.

"Dalam mencapai target pada tahun 2023, PKK Kabupaten Batang melakukan kegiatan Program Bangga Kencana, Kampung Keluarga Berkualitas, Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan zero stunting," ujarnya.

Selain itu, ada beberapa inovasi Kabupaten Batang, seperti: Desa Binaan Asi Thok Nem Wulan, Bapak Asuh Anak Stunting, Balita Ditimbang Stunting Hilang, dan Gerakan Makan Telur Setiap Hari.

"Harapannya semoga tahun 2024 Kabupaten Batang bisa meraih zero stunting untuk menciptakan generasi emas Indonesia," pungkasnya.(din)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved