Berita Regional
Daftar Wilayah di Klaten yang Terkena Progam Pembongkaran Makam untuk Proyek Tol Solo-Yogyakarta
Sejumlah desa di Kabupaten Klaten masuk dalam daftar wilayah yang terkena progam pembongkaran makam untuk kepentingan proyek jalan Tol Solo-Yogyakarta
TRIBUNJATENG.COM- Sejumlah desa di Kabupaten Klaten masuk dalam daftar wilayah yang terkena progam pembongkaran makam untuk kepentingan proyek jalan Tol Solo-Yogyakarta.
Kegiatan pembongkaran makam untuk pembangunan proyek strategis nasional (PSN) ini digarap usai Lebaran 1445 H.
Ketua sekaligus pendiri Al Iswat Nusantara Semarang selaku pihak pembongkaran makam proyek pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta, Dwi Joko Yudho mengatakan, aktivitas yang dilakukannya sudah dimulai sekitar setahun lalu.
Saat ini, aktivitas pembongkaran makam proyek pembangunan jalan Tol Solo-Yogyakarta itu masih menyasar wilayah Klaten, Jawa Tengah.
Hanya saja, selama bulan suci Ramadhan ini, pembongkaran makam dihentikan sementara guna persiapan fungsional jalan tol arus mudik dan balik Lebaran.
Dengan kata lain, pembongkaran makam akan kembali dikerjakan setelah Lebaran.
Baca juga: Tol Solo-Jogja Akan Dibuka Fungsional saat Mudik Lebaran 2024 hingga Klaten
Baca juga: Terdampak Proyek Tol Solo-Jogja, Makam Kyai Kromo Ijoyo Terpaksa Direlokasi
"Hingga saat ini, sudah ada ribuan makam yang sudah dibongkar dan dipindahkan."
"Sebenarnya di pertengahan Ramadhan ini kita kerja. Tapi, karena alat berat pindah lokasi cukup jauh sudah di Ngawen untuk mengejar fungsional buat mudik. Insya Allah kami akan kerjakan nanti setelah Lebaran," kata Dwi, dihubungi Kompas.com, Selasa (26/3/2024).
Menurut dia, pembongkaran makan yang akan dikerjakan setelah Lebaran berada di wilayah Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Klaten. Di wilayah ini ada dua lokasi makam yang akan dibongkar.
"Jadi, total keseluruhan dari dua makam itu ada 203 makam," ungkap dia.

Selain di Kranggan, lanjut dia, masih ada beberapa makam di Klaten yang juga akan dibongkar untuk memperlancar proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN). Adapun makam-makam ini ada di Desa Pepe, Kecamatan Ngawen, dan wilayah Prambanan.
Menurutnya, masih ada makam di lima lokasi yang akan dilakukan pembongkaran. Makam yang akan dibongkar ini semua ahli waris sudah menerima ganti rugi. Sehingga pihaknya tinggal membongkar dan memindahkan makam-makam tersebut ke lokasi yang baru.
Dwi Joko menerangkan, pembongkaran dan pemindahan makam ditargetkan 10 hari selesai untuk satu tempat.
Bahkan, apabila lokasi makam berada di badan jalan tol targetnya empat hari selesai. Oleh karena itu, untuk mengejar target tersebut pihaknya melibatkan sebanyak 30 tenaga kerja.
"Kami biasanya menerjunkan tenaga kerja sekitar 30 orang. Itu termasuk tukang duduk makam, tukang mengangkat kerangka jenazah, terus yang mengafani, dan menguburkan kembali. Jadi kita punya tim komplit," ujar dia.
Baca juga: Ini Penyebabnya, Warga Slametan Klaten Kompak Pasang Patok Batas Jalan Proyek Tol Solo-Jogja
Anak Polisi Pukuli Guru di Hadapan Ayahnya, Berawal Dihukum karena Bolos Sekolah |
![]() |
---|
Sepasang Pelajar Terekam Lakukan Aksi Tak Senonoh di Minimarket, Videonya Viral |
![]() |
---|
Yudha yang Hilang 2 Tahun Diduga Telah Jadi Kerangka yang Ditemukan di Pohon 20 Meter dari Rumahnya |
![]() |
---|
Remaja 16 Tahun Cekik Pacar Hingga Tewas Setelah Temukan Foto Korban dengan Pria Lain |
![]() |
---|
Darah Berceceran di Kebun, Candra Diduga Dibunuh Teman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.