Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Sosok Pemilik Rumah Tempat Produksi Narkoba di Semarang, Alasan Warga Sulit Mengendusnya

Di rumah tersebut aktivitas pengontraknya janggal. Mereka baru mengontrak yakni sejak awal tahun 2024

Editor: muslimah
Tribunjateng/Iwan Arifianto
Suasana rumah produksi narkoba di sebuah rumah kontrakan mewah nomor 8B-1, RT 5 RW 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sosok pemilik rumah yang menjadi tempat produksi narkoba happy water dan sabu di Kota Semarang.

Di rumah tersebut aktivitas pengontraknya janggal. Mereka baru mengontrak yakni sejak awal tahun 2024.

Baru kemudian diketahui kalau mereka memproduksi barang haram.

Sekretaris sekaligus Seksi Keamanan pengurus RT 5 RW9, Srondol Kulon, Banyumanik, Bimo, mengungkap alasan tak ada warga yang tahu apa yang dilakukan para penghuni kontrakan.

Baca juga: Tak Lazim, Warga Ungkap Aktvitas Rumah Produksi Narkoba Happy Water di Semarang Tiap Jam 11 Malam

Baca juga: Gaji Fantastis Peracik Happy Water Semarang, Sehari Dapat Rp 1 Juta

Pria berkacamata ini membenarkan rumah tersebut masuk ke dalam kepengurusan RT-nya.

Rumah tersebut dimiliki oleh Wiranto.

"Beliau sudah meninggal, anak-anaknya tak menempati karena tinggal di luar kota dan luar negeri," kata dia, Kamis (4/4/2024). 

Oleh karena itu, lanjut dia, rumah tersebut dikontrakkan oleh adik kandung almarhum Wiranto yakni seorang perempuan bernama Gunardi.

Sekretaris sekaligus Seksi Keamanan pengurus RT 5 RW9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Bimo, memaparkan pemilik rumah lokasi tempat produksi narkoba RT 5 RW 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024).
Sekretaris sekaligus Seksi Keamanan pengurus RT 5 RW9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Bimo, memaparkan pemilik rumah lokasi tempat produksi narkoba RT 5 RW 9, Srondol Kulon, Banyumanik, Kota Semarang, Kamis (4/4/2024). (Tribunjateng/Iwan Arifianto)

Rumah tersebut memang sudah lama dikontrakkan tetapi acapkali bermasalah.

Sebelum kejadian ini, rumah tersebut juga sempat disatroni maling sehingga seisi rumah ludes diambil. 

"Bu Gunardi sudah tua, jadi tidak bisa mengawasi rumah itu. Terlebih yang kasus rumah produksi narkoba, beliau tidak selektif dalam memilih calon pengontrak," bebernya.

Ia mengatakan, rumah itu disewa oleh pengontrak baru sejak awal tahun 2024. 

Aktivitas rumah memang tak lazim, yakni saat siang hari tampak sepi tetapi saat malam hari ramai. 

"Di atas jam 11 malam hampir dipastikan tiap hari ada motor keluar pasti ngebut. Kami maklum kan saja karena sepanjang tak menggunakan knalpot brong tidak kami tegur," bebernya. 

Bimo menambahkan, para penghuni rumah tersebut  tertutup. Tidak pernah menampakkan diri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved