Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

PMT dan RTLH, Solusi Pemkab Batang untuk Mengatasi Stunting

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Hotel Sendang Sari Batang, Pj Bupati menegaskan komitmen untuk mengatasi masalah stunting

Penulis: dina indriani | Editor: Muhammad Olies
Ist/Dok Diskominfo Batang
Pj Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki saat memberikan arahan pada Rapat Koordinasi di Hotel Sendang Sari, Rabu (8/5/2024). 

TRIBUNJATENG.COM,BATANG - Penjabat (Pj) Bupati Batang, Lani Dwi Rejeki mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Kabupaten Batang.

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Hotel Sendang Sari Batang, Pj Bupati menegaskan komitmen untuk mengatasi masalah stunting dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat.

"Kita bersama terus berupaya untuk meningkatkan kinerja kita, khususnya di bidang kesehatan," tutur Pj Bupati Batang, Rabu (8/5/2024).

Universal Health Coverage (UHC) telah berhasil dicapai di Kabupaten Batang, memungkinkan warga untuk berobat secara gratis.

Tak hanya itu, Pj Bupati juga meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan Stakeholder untuk fokus utama dalalam penanganan stunting. 

Baca juga: Data SSGI Angka Stunting di Batang Capai 21 Persen, Dinkes Beberkan Faktor Penyebabnya

Baca juga: Penanganan Stunting di Batang, Kemenkes Gelontorkan Anggaran Rp 3,2 Miliar

“Pasalnya, berdasarkan data e-PPGBM menunjukkan penurunan angka stunting menjadi 9,22 persen dari jumlah balita di tahun 2023. Intervensi kita berikan bantuan Program Makanan Tambahan (PMT) serta bantuan lain, sesuai yang dibutuhkan,” jelasnya. 

Ia juga menyebutkan, beberapa wilayah di Kabupaten Batang seperti Bawang dan Blado menjadi prioritas, karena prevalensi stunting yang tinggi.

Ini disebabkan oleh faktor ekonomi yang kurang, maka memerlukan intervensi khusus. 

“Oleh karena itu, pentingnya pendekatan by name by address untuk efektivitas intervensi.

Target kita stunting di 2024 ini, tertangani semuanya,” tegasnya.

Untuk balita stunting dan ibu hamil harus diberikan bantuan PMT, sementara bantuan RTLH, sembako, dan modal usaha diperuntukkan bagi warga miskin atau yang berada dalam kemiskinan ekstrem.

Lani pun menyakini, aksi nyata dan target yang jelas, Batang akan bergerak maju untuk kesehatan dan kesejahteraan warganya.

“Kita punya target, bahwa sisa kemiskinan ekstrem, yang ada sebesar 3.200 orang, kita selesaikan tahun ini,” pungkasnya. (din)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved