Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Inggit Soraya Dorong Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu di Kota Pekalongan

Pelatihan peningkatan kapasitas pokjanal posyandu tingkat Kecamatan dan Pokja Posyandu tingkat Kelurahan tahun

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
Ist/Dok Kominfo Kota Pekalongan
Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Pelatihan peningkatan kapasitas pokjanal posyandu tingkat Kecamatan dan Pokja Posyandu tingkat Kelurahan tahun 2024, terus dilakukan untuk meningkatkan SDM para kadernya.


Ketua TP PKK Kota Pekalongan sekaligus sebagai Ketua Umum Pembina Posyandu, Inggit Soraya mengungkapkan, Kementerian Kesehatan RI mulai mengintegrasikan dan merevitalisasikan pelayanan kesehatan primer yang bertujuan untuk menguatkan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif.


"Integrasi ini diselenggarakan dengan mendekatkan pelayanan kesehatan melalui jejaring hingga ke tingkat desa/kelurahan, dengan sasaran seluruh siklus hidup sebagai platformnya, serta memperkuat pemantauan wilayah setempat (PWS) melalui pemantauan dengan dashboard situasi kesehatan per desa/kelurahan," kata Ketua TP PKK Kota Pekalongan Inggit Soraya saat membuka pelatihan peningkatan kapasitas pokjanal posyandu, di Gedung Diklat Kota Pekalongan, Selasa (4/6/2024).


Menurutnya, kondisi tersebut memperlihatkan peran penting kader posyandu sebagai garda terdepan dalam memberikan dasar kepada masyarakat di desa/kelurahan.


"Transformasi pelayanan kesehatan di posyandu saat ini fokus pada 5 langkah, yaitu pendaftaran, penimbangan dan pengukuran, pencatatan dan pemeriksaan, pelayanan kesehatan dan penyuluhan, serta validasi dan sinkronisasi data hasil pelayanan," ujarnya.


Transformasi tersebut berupa adanya kunjungan rumah, kelas ibu hamil, dan kelas ibu balita pada posyandu.


Disebutkan Inggit, isu dalam penyelenggaraan Posyandu saat ini ialah kurangnya pengetahuan terhadap manfaat program posyandu, masih rendahnya peran kader Posyandu, kurangnya partisipasi dalam kegiatan Posyandu, sarana dan prasarana kegiatan Posyandu, serta kerja sama lintas program dan lintas sektor.


"Ini menjadi kendala, apalagi di tengah isu naiknya angka stunting di Kota Pekalongan."


"Stunting menjadi kendala dan ancaman serius dalam mewujudkan sumber daya manusia berkualitas yang unggul dan tangguh baik secara fisik dan mental," ucapnya.


Untuk itu, Pemerintah Kota Pekalongan menjadikan penanganan stunting sebagai prioritas utama, agar sumber daya manusia berkualitas sebagai objek dan subjek pembangunan dapat terwujud, sebagai modal esensial bagi kemajuan bangsa. 


"Harapannya hal ini mampu menjadi inisiator dalam merevitalisasi pembinaan Posyandu secara berjenjang, serta meningkatkan kolaborasi dan integrasi kebijakan terhadap Posyandu," tambahnya. 

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved