Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Program Kampus Mengajar Jajaki SDN 3 Klaling Kudus, Sasar 99 Pelajar

Program Kampus Mengajar bagian dari penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
saiful ma'sum
Sejumlah mahasiswa mengajar di SDN 3 Klaling Kudus dalam penerapan program kampus mengajar, Rabu (19/6/2024). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Program Kampus Mengajar bagian dari penerapan kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) terus menyasar sekolah-sekolah di pelosok daerah. 

Di Kabupaten Kudus, program kampus mengajar menjajaki beberapa sekolah dasar hingga sekolah menengah. Di antaranya Sekolah Dasar Negeri (SDN) 3 Klaling, Kecamatan Jekulo yang saat ini memiliki 99 siswa aktif. 

Beberapa mahasiswa diterjunkan untuk menjalankan program kampus belajar dalam kurun waktu yang ditentukan di SDN 3 Klaling. 

Mereka bertugas membantu tenaga pendidik yang sudah ada dalam rangka melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar yang inovatif, serta menjalankan program kerja sekolah yang belum berjalan optimal. 

Kepala SDN 3 Klaling, Dinna Amriyati mengatakan, kondisi di sekolahnya saat ini mengalami kendala SDM tenaga pendidik yang sudah beranjak umur. Sehingga mengalami problem dalam penerapan kurikulum merdeka.

Faktor tenaga pendidik yang tidak muda lagi mempengaruhi tingkat kreativitas dalam dunia belajar dan mengajar. 

Sehingga, kehadiran mahasiswa melalui program kampus mengajar menjadi angin segar bagi SDN 3 Klaling dalam memberikan pendidikan berkualitas kepada pelajar. Saat ini ada 99 pelajar aktif mengikuti pembelajaran bersama tenaga pendidik dibantu mahasiswa.  

Dinna menyebut, penerapan kurikulum merdeka di SDN 3 Klaling baru dimulai pada tahun ajaran 2021/2022 menyasar dua kelas, yaitu kelas 1 dan 4. Dilanjutkan kelas 2 dan 5 pada tahun ajaran 2022/2023, namun baru terealisasi pada tahun ajaran 2023/2024. Menyisakan dua kelas lagi yaitu kelas 3 dan 6 akan diterapkan kurikulum merdeka pada tahun ajaran 2024/2025.

Sebagai kepala sekolah, dia menegaskan bahwa tenaga pendidik di SDN 3 Klaling membutuhkan waktu untuk beralih dari kurikulum 13 menuju kurikulum merdeka. 

Tenaga pendidik harus belajar kembali dengan skema pembelajaran yang tertuang dalam kurikulum merdeka, sementara pengadaan buku panduan hanya bisa dilakukan secara berkala.

Pihaknya sudah menerjunkan tenaga pendidik di SDN 3 Klaling mengikuti kegiatan uji kompetensi guru, di antaranya pembekalan digitalisasi guna mendukung era pembelajaran berbasis digital.

"Semua perlu persiapan, tidak bisa begitu saja langsung diterapkan karena semuanya belum siap, terutama SDM. Upaya sudah dilakukan seperti mengikuti seminar, pelatihan, dan diskusi-diskusi untuk percepatan penerapan kurikulum merdeka," terangnya, Rabu (19/6/2024).

Sebagai kepala sekolah sekaligus tenaga pendidik, Dinna Amriyati tidak menampik bahwa output dari penerapan kurikulum merdeka cukup signifikan berdampak positif terhadap perkembangan anak.

Pihaknya sangat terbuka dengan program kampus mengajar yang menyasar sekolah dasar dan menengah. 

Kehadiran mahasiswa membawa semangat baru bagi keberlangsungan pendidikan di SDN 3 Klaling. Antara sekolah dan mahasiswa sama-sama saling membutuhkan terfasilitasi melalui program kampus mengajar. 

"Program kampus mengajar ini memperlancar program-program sekolah yang sudah disiapkan. Misal ada program yang sebenarnya sudah ada, tapi belum jalan, kemudian bisa dilaksanakan dan tersampaikan berkat dukungan mahasiswa," tuturnya.

Pihaknya berterimakasih kepada Kemendikbudristek yang telah memberikan kepercayaan kepada SDN 3 Klaling berkolaborasi dengan mahasiswa melalui program kampus mengajar.

Kehadiran mahasiswa di sekolah membantu tugas tenaga pendidik dalam mencerdaskan generasi bangsa. Serta membantu permasalahan sekolah dalam hal teknologi informasi.

"Program kampus mengajar ini saling menguntungkan. Puluhan program inovatif digagas para mahasiswa, satu per satu dijalankan. Bahkan sampai dilakukan perpanjangan karena masih ada satu program yang belum terlaksana," jelasnya.

Pelaksanaan program kampus mengajar di SDN 3 Klaling ditinjau langsung oleh Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) beberapa waktu lalu.

Perwakilan BKHM Kemendikbudristek, Aziz Purwanto menyampaikan, kedatangannya di Kabupaten Kudus untuk melihat pelaksanaan program kampus mengajar dari mahasiswa. 

Selain itu, untuk memastikan seperti apa mahasiswa mengambil peran dalam membantu tenaga pendidik.

Kata dia, program kampus mengajar ini sebagai wadah mahasiswa belajar langsung dengan tantangan nyata di bidang pendidikan. Belajar mendapatkan pengalaman sebagai bekal menatap kehidupan selanjutnya. 

"Program kampus mengajar ini mudah-mudahan manfaat diperoleh bagi pelajar, mudah-mudahan pembelajaran ada variasi dan lebih menyenangkan," terangnya. 

Aziz berharap pihak sekolah tidak sungkan menyampaikan hal-hal yang menjadi nilai positif dan kekurangan atas pelaksanaan program kampus mengajar. 

Supaya manfaat yang didapatkan dari program kampus mengajar bisa diketahui dan menjadi inspirasi sekolah-sekolah lain di Indonesia. Sedangkan kekurangannya bisa dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. 

"Kami berharap ada inovasi dan kreativitas yang dihasilkan dari program kampus mengajar ini. Mahasiswa bisa berkolaborasi dengan tenaga pendidik, terjadi kesinambungan di dalamnya dalam rangka mengimplementasikan layanan terbaik di sekolah," jelasnya. 

Diketahui bahwa kampus mengajar merupakan kanal pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar di luar kampus. Bertujuan untuk melatih kemampuan mahasiswa menyelesaikan permasalahan yang kompleks dengan menjadi mitra guru, berinovasi pembelajaran, pengembangan strategi dan model pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan.

Melalui program tersebut, mahasiswa berkesempatan memiliki pengalaman dalam mengeksplorasi program yang beragam sesuai dengan kebutuhan sekolah, berkontribusi secara langsung sebagai agen perubahan dalam pendidikan Indonesia.

Serta mengasah jiwa kepemimpinan, pemecahan masalah, kemampuan komunikasi, berpikir analitis, kreativitas, dan inovasi langsung dari lapangan.

Program kampus mengajar membuka ruang bagi mahasiswa untuk bisa mengaplikasikan keahlian serta ilmu pengetahuan dalam membantu siswa di satuan pendidikan dasar dan menengah.

Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaktualisasikan minat, semangat, dan bakat, diharapkan juga memberikan ruang pengembangan keterampilan diri baik hardskill maupun softskill. (Sam)

Baca juga: Satpol PP Jepara Tertibkan Puluhan Baliho Kapolda Jateng dan Crazy Rich Grobogan Langgar Perda

Baca juga: Banyumas Targetkan Pertahankan Posisi Tiga Besar dalam Gelaran Popda 2024

Baca juga: Disdikpora Jepara Minta Sekolahan Lakukan Pengecekan Kendaraan Sebelum Lakukan Outing Class

Baca juga: Dadang Somantri Lepas 54 Atlet Kota Tegal Berlaga di Popda Jateng

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved