Berita Kudus
TPA Tanjungrejo Kudus Sudah Tidak Mampu Olah Sampah Secara Optimal
Kondisi penuhnya sampah di TPA yang terjadi baru-baru ini karena terjadi lonjakan kuantitas sampah yang dibuang ke TPA
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Penataan sampah di TPA Tanjungrejo sudah tidak sesuai dengan standar. Mengingat saking banyaknya sampah yang datang dan kondisi TPA sudah tidak penuh sesak oleh sampah.
Kepala UPT TPA Tanjungrejo Eko Warsito mengatakan, meskipun ada alat berat baru akan tetapi sampah yang bisa ditata hanya sekitar 40 persen.
Karena satu alat berupa ekskavator tak bisa optimal karena kondisinya rusak.
"Semua dilimpahkan ke TPA Tanjungrejo, sedangkan kondisinya memang hanya bisa menata, tidak bisa mengolah secara optimal," ujar Eko.
Baca juga: Sedekah Sampah di Mejobo Kudus, Hasilnya untuk Kegiatan Sosial Keagamaan
Penuhnya kondisi TPA akan sampah ini mensyaratkan adanya perluasan lahan. Kalaupun ada perluasan kira-kira keperluannya sekitar dua kali lipat luasan lahan TPA, yaitu sekitar 5 atau 6 hektare.
Perluasan ini juga harus diimbangi dengan penambahan jumlah karyawan dan alat berat yang nantinya digunakan untuk pengelolaan sampah.
"Setidaknya butuh tambahan sekitar 15 karyawan dan 5 alat berat lagi supaya sampah bisa dikelola maksimal," kata Eko.
Kondisi penuhnya sampah di TPA yang terjadi baru-baru ini karena terjadi lonjakan kuantitas sampah yang dibuang ke TPA.
Jika hari biasa rata-rata sampah yang dibuang ke TPA sekitar 175 ton, kali ini bisa mencapai 200 ton lebih. Melonjaknya kuantitas sampah ini terjadi karena libur natal dan tahun baru di mana banyak masyarakat yang menggelar acara.
“Ditambah satu alat ekskavator masih dalam kondisi rusak. Tidak bisa optimal dalam menata sampah,” kata dia.
Jika kondisi serupa tidak lekas dibenahi, kemungkinan TPA Tanjungrejo dalam menampung sampah hanya mampu sampai 5 bulan ke depan. Paling lama 2 tahun ke depan.
Kondisi ini telah pihaknya sampaikan ke Dinas PKPLH. Untuk itu harapannya segera ada solusi atas masalah sampah yang terjadi di Kabupaten Kudus.
“Usia TPA ini tergantung dengan pemilahan dan penataan, kalau kapasitas ini bisa ditata dengan alat berat bisa bertahan 5 bulan sampai 1 tahun, kalau tidak ada alat berat baru kami khawatir Maret sudah tidak bisa buang (sampah),” kata Eko. (*)
Sebuah Pelana Kuda dan Mata Air Abadi: Memahami Tradisi Guyang Cekatak, Pengingat Jasa Sunan Muria |
![]() |
---|
"Sepi Pembeli" Keluh Pedagang Blok Barat Terminal Bakalan Krapyak Kudus |
![]() |
---|
Disdikpora Kudus Tegaskan Dana PIP Harus Disalurkan untuk Program Penunjang Pendidikan |
![]() |
---|
Pemkab Kudus Beri Pendampingan Psikologi dan Bantuan Sosial kepada Anak Korban Penusukan |
![]() |
---|
Pilu, 3 Warga Kudus Ditemukan Terpasung di Kamar Rumah, Alami Gangguan Kejiwaan Akut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.