Berita Kudus
Catatan Kantor Bea Cukai Kudus Tahun 2024: Ada 45 Pabrik Rokok Baru, Didominasi SKT
Kantor Bea Cukai Kudus mencatat, sepanjang 2024 terdapat 45 pabrik rokok baru dan didominasi golongan III di wilayah kerja eks Karesidenan Pati.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Kantor Bea Cukai Kudus mencatat, sepanjang 2024 terdapat 45 pabrik rokok baru di wilayah kerja eks Karesidenan Pati.
Pabrik rokok baru tersebut didominasi oleh pabrik golongan III atau yang memproduksi Sigaret Kretek Tangan (SKT).
Kepala Kantor Bea Cukai Kudus, Lenni Ika Wahyudiastuti mengatakan, 45 pabrik rokok baru tersebut paling banyak ada di Jepara.
Dengan adanya 45 pabrik rokok baru ini pun menambah kuantitas produsen rokok di wilayah kerja Kantor Bea Cukai Kudus yang meliputi Kabupaten Kudus, Jepara, Pati, Rembang, dan Blora.
Baca juga: Mengulik Kuliner Legendaris Khas Kudus Berbahan Keong : Lezatnya Keong Sruput Ibu Puji di Kudus
Baca juga: Bupati Kudus Terpilih Samani Intakoris Susun Strategi Pengelolaan Sampah Lebih Modern
“Jadi untuk total pabrik rokok di wilayah kerja kami termasuk baru ini menjadi ada 198 pabrik rokok."
"Dari jumlah itu tentu yang paling banyak ada di Kabupaten Kudus."
"Sesuai namanya sebagai Kota Kretek,” kata Lenni Ika Wahyudiastuti saat dialog bersama para pewarta di Kantor Bea Cukai Kudus dalam rangka International Customs Day, Kamis (23/1/2025).
Lenni mengatakan, selain menerbitkan 45 Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) baru selama 2024, pihaknya juga mencabut NPPBKC dari 5 perusahaan rokok golongan III.
Alasannya yakni perusahaan rokok tersebut sudah tidak beroperasi karena pemiliknya meninggal dan ahli warisnya tidak berkenan untuk melanjutkan bisnis tersebut.
Proses untuk penerbitan NPPBKC sebagai salah satu legalitas dalam bisnis rokok menurutnya sangat mudah.
Namun bukan berarti tidak ada verifikasi dari pihaknya.
Pihak Kantor Bea Cukai Kudus akan tetap melakukan verifikasi lapangan sebagai bentuk pengawasan saat pabrik tersebut beroperasi.
Baca juga: TPA Tanjungrejo Kudus Masih Disegel, Pemkab Fokus Penataan Sementara
Baca juga: Kasus PMK di Kudus Tembus 67, Dispertan Gencarkan Vaksinasi Hewan Ternak
Selain itu dalam proses pengurusan NPPBKC, menurutnya, tidak dipungut biaya.
“Kami apresiasi kepada pelaku usaha rokok yang sudah mengajukan NPPBKC sebagai pabrik rokok resmi."
"Ini bagian dari upaya kami dalam menggempur rokok ilegal."
"Selama prosesnya dipenuhi, tentu mereka boleh beroperasi,” kata Lenni Ika Wahyudiastuti.
Dengan adanya pabrik rokok baru ini, pihaknya berharap bisa berbanding lurus dengan penerimaan negara dari sektor cukai.
Pasalnya, sampai saat ini sektor cukai termasuk tulang punggung pendapatan negara.
Tercatat sepanjang 2024 Kantor Bea Cukai Kudus mampu mengumpulkan pendapatan negara dari sektor cukai dan kepabean sebesar Rp43,08 triliun atau setara 100,58 persen dari target yang ditetapkan yakni Rp42,8 triliun.
Jumlah penerimaan Rp43,08 triliun ini merupakan 14,35 persen dari total penerimaan negara dari sektor bea dan cukai.
“Penerimaan dari Kantor Bea Cukai Kudus ini terbesar kedua di Indonesia setelah Kantor Bea Cukai Pasuruan,” kata Lenni.
Sementara untuk 2025 ini pihaknya ditarget mampu mengumpulkan uang dari sektor bea dan cukai Rp48,02 triliun.
Target penerimaan ini akan pihaknya upayakan semaksimal mungkin demi pendapatan keuangan negara. (*)
Baca juga: Kepala Daerah Hasil Pilkada Dilantik 6 Februari 2025, Bupati Blora Terpilih: Serentak di Jakarta
Baca juga: RSUD Kardinah Kota Tegal Kini Miliki Gedung VIP dan VVIP, Berikut Ini Fasilitas dan Tarifnya
Baca juga: Pimpin Apel Perdana, Ini yang Disampaikan Kapolres Jepara
Baca juga: Tak Terima Diolok-olok, Soimah Gedor Pintu dan Labrak Jirayut ke Rumahnya
Kudus Borong Penghargaan Lomba TMMD ke-125 Nasional, Ada Dandim, Wabup, dan Wartawan Tribun Jateng |
![]() |
---|
Dinkes Kudus Temukan 1.250 Kasus Gejala Gangguan Kejiwaan via Cek Kesehatan Gratis |
![]() |
---|
SE Larangan Jebakan Tikus Listrik di Kudus Resmi Diterbitkan |
![]() |
---|
Polisi Bongkar Penjualan Miras Berkedok Angkringan di Kudus |
![]() |
---|
Kudus Hemat Rp 2 Miliar, 40 Penyuluh Pertanian Dialihkan ke Kementan untuk Dukung Program Prabowo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.