Berita Semarang
Sunyi yang Menjahit Harapan: Cerita Madina Salma, Desainer Muda Tuli dari Semarang
Madina Salma Tsuraya (28) hidup di dunia tanpa suara. Dia tidak tahu bagaimana suara tawa terdengar
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: muh radlis
Dari membaca gerak bibir, menerima pesan tertulis, atau isyarat ringan. Dia belajar memahami dunia dengan cara yang berbeda.
Saat mengenyam pendidikan dari SD hingga SMA, Madina tumbuh menjadi perempuan cerdas yang menguasai baca, tulis dan hitung sebagai modal awal menitih karir.
Madina mengakui tak lancar berbahasa isyarat dengan fasih, lewat mimik bibir dia berkomunikasi dengan pelanggannya.
"Komunikasi dengan mimik bibir, kalau dekat masih bisa dengar tetapi samar. Kalau jauh sudah tak bisa dengar," katanya.
Mata Madina selalu memperhatikan bibir pelanggannya, ketika pelanggan membutuhkan tenaga dan pikiran Madina untuk membuat pakaian. Tentu ini akan menjadi sulit jika pelanggan menggunakan masker.
Momen pandemi Covid-19, kilas balik masa sulitnya untuk tetap bertahan agar nama Madina Salma tak tenggelam dari dunia fesyen, menjadi ujian.
Tak bisa lagi mengamati gerak bibir pelanggannya yang datang, Madina meminta pengguna jasanya untuk menuliskan kata pada selembar kertas.
"Waktu Pandemi Covid-19 sulit, mereka pakai masker jadi saya minta untuk dituliskan saja," tuturnya.
Madina tak hanya membuat busana. Dia sedang menjahit ulang pemahaman bahwa keterbatasan bukan akhir dari mimpi.
Dari penjahit rumahan yang hanya menerima pesanan dari tetangga ataupun orang terdekat, Nama Madina Salma tumbuh hingga menjadi brand besar di tahun 2022, dengan dibantu orang terdekatnya.
Kadangkala dia didampingi oleh sang ibu, saudara, ataupun rekan bisnisnya, dalam merintis usahanya. Hingga bisa menghidupi lima orang karyawan yang satu diantaranya sama seperti Madina.
Karya Madina Berbicara Banyak 
Dalam setiap busana yang lahir dari tangannya, ada pesan yang hanya bisa dibaca dengan hati bahwa siapa pun berhak untuk didengar, bahkan mereka yang tak pernah bisa mendengar. 
Setiap waktu, Madina terus mengasah kemampuannya melalui berbagai bidang kompetisi. 
Hasil karya yang berbicara, tak diragukan lagi Madina berhasil memiliki sederet penghargaan, diantaranya menjadi Juara 2 Jateng Modest Design Competition 2024 dalam kategori Fashionpreneur.
| Kisah Haru Warga Binaan Dapat Izin Dari Lapas Perempuan Semarang, Antar Suami ke Pemakaman | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Mondial Lingua Fest 2025 di SMP Mondial: Kreativitas, Literasi, dan Kepedulian Sosial Bersatu | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Aksi Heroik Pasutri di Ungaran, Pertemukan Kembali Anak Hilang Dengan Orangtua | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| UMK Semarang 2026: DPRD Buka Pintu Dialog! Buruh Siap Kawal Kenaikan Upah Ideal | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Pria di Pedurungan Semarang Tewas Diceburkan Usai Dikeroyok, Padahal Berniat Baik | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
			
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.