UMKM
Cerita Inspiratif Yuli Sanjoto: Rintis Usaha Madu Murni untuk Anak Down Syndrome
Berawal menyediakan pemanis untuk anak dengan kondisi Down Syndrome, Yuli Sanjoto berhasil merintis usaha madu murni.
Penulis: Adelia Sari | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM - Berawal menyediakan pemanis untuk anak dengan kondisi Down Syndrome, Yuli Sanjoto berhasil merintis usaha madu murni.
Usaha madu murni Atha Honey ini mulai dirintis oleh Yuli pada tahun 2016.
Dirinya memanfaatkan lebah liar yang ada di kebun rumahnya di Desa Tajungsari, Kecamatan Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah
Awalnya, Yuli hanya menyediakan madu asli untuk anaknya yang terlahir istimewa dengan kondisi Down Syndrome.
Baca juga: UMKM Aksesoris Ini Sukses Raih Omzet Jutaan Rupiah dan Tembus Pasar Global Berkat Pemberdayaan BRI
Anak dengan kondisi Down Syndrom sendiri harus menghindari pemanis buatan.
"Karena kalau anak DS itu pakai gula tebu glikemiknya kan tinggi. Karena gula untuk anak DS itu memicu hiperaktif," ucap Yuli pada Sabtu (12/4/2025).
Dari situ, Yuli mulai mendapat permintaan dari orangtua teman-teman anaknya.
Sehingga dirinya mulai menyediakan produk madu murni dengan nama Atha Honey.
Nama Atha diambil dari nama anaknya Atha Dzaky Kartiko (11).
"Sebenarnya nggak mau jualan dulu, Atha ini kan Down Syndrome. Terus melayani teman-temannya. Awalnya dari situ 2016. Awalnya mengalami temen-temen Atha yang membutuhkan madu asli, bukan madu ternak. Melayani teman-teman Atha yang membutuhkan pemanis selain gula," lanjut Yuli.

Selain mendapat pelanggan tetap dari orangtua teman-teman sang anak, madu milik Yuli juga dikenal dari promosi mulut ke mulut.
Karena madunya semakin dikenal banyak orang, Yuli pun mengurus perizinan usaha miliknya.
"Terus banyak pelanggan, sampai yang reguler sampai 400an, terus digetok tular dari pelanggan satu sampai pelanggan lain. Terus saya urus ijin hingga bisa dijual umum," ucap Yuli.
Dirinya terus mengembangkan usaha madu miliknya dengan mengulak bahan baku madu murni dari luar daerah.
Bahkan ia juga menyuplai madu murni curah kepada pengusaha Jakarta.
Ekspor dan Diversifikasi
Produknya semakin dikenal tak membuat Yuli puas begitu saja.
Dirinya pun mulai ikut berbagai pelatihan dan pameran.
Ia juga ikut pelatihan ekspor untuk terus mengembangkan produknya.
"Ikut pelatihan kemana-mana, akhirnya saya ikut pelatihan ekspor. Setelah itu saya dituntut untuk diverfikasi produk. Saya punya kopi dan punya rempah-rempah bubuk, memperdayakan warga sekitar," tambah Yuli.
Yuli juga dituntut menambah berbagai variasi produknya.
Sehingga kini ia memiliki produk olahan kopi asli Tlogowungu dengan nama Atha Coffe serta olahan bubuk rempah-rempah.
Support BRI
Dalam mengembangkan usahanya, Yuli ternyata mendapat dukungan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Pada tahun 2021, BRI menawarkan pinjaman modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Yuli.
Saat itu Yuli mendapat rekomendasi dari pihak BRI langsung.
Hal itupun tak ia sia-siakan karena saat itu dirinya sedang proses pengajuan BPOM.
Salah satu syarat pengajuan BPOM adalah memiliki rumah produksi yang layak.
Yuli lalu meminjam uang sebesar Rp 25 juta untuk modal membuat rumah produksi.
"Kebetulan waktu itu saya mau maju BPOM untuk madu, itukan harus terpisah madunya. Dapat KUR, akhirnya saya bangun, saya buatkan samping rumah yang terpisah sesuai standar BPOM,"
Sayangnya, proses pengajuan BPOM terhenti karena di tahun 2023 Yuli sempat sakit sehingga harus operasi dan kemo.
Selain mendapat pinjaman modal dari BRI, Yuli juga dibuatkan fasilitas pembayaran berupa QRIS.
"Dinas Koperasi mengadakan bazar itu disponsori utama BRI, jadi semuanya dibuatin QRIS BRI semuanya. Saya punya komunitas tak buatin (QRIS) semuanya," ucapnya.
Ia pun pernah mengikuti program pameran BRIncubator.
"Kalau BRIncunbator saya cuma dapat seleksi pameran waktu di Jogja atau Solo,"
Sementara itu, Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari menjelaskan jika pemberdayaan UMKM merupakan komitmen dari BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan membantu pelaku UMKM, tidak hanya berupa modal usaha saja tapi juga melalui pelatihan-pelatihan usaha dan program pemberdayaan lainnya, sehingga UMKM dapat terus tumbuh dan semakin tangguh,” ucap Supari.
Kini, Yuli lebih aktif dalam mendampingi berbagai UMKM.
Sedangkan produk madu miliknya kini lebih fokus untuk anak-anak Down Syndrome yang sudah menjadi pelanggan tetap.
UMKM Ritel di Semarang Didorong Adaptasi Bisnis Modern Lewat Digitalisasi |
![]() |
---|
Ketika Pelaku UMKM Dapat Ilmu Mengubah Resep Tradisional Dengan Inovasi Masa Kini Oleh Para Chef |
![]() |
---|
UMKM Di Jateng Didorong Perluas Pasar, Ini Cara Agar Bisa Masuk Toko Oleh-Oleh |
![]() |
---|
Mendulang Rupiah Lewat Kerajinan Kayu, Kisah Arif Eko Cahyo Bertahan di Tengah Usaha Mebel Kian Sepi |
![]() |
---|
Jadi Daya Tarik Mancanegara, Kerajinan Anyaman Jateng Tembus Pasar Ekspor |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.