Berita Pati
Guru Honorer di Pati Ciptakan Motif Batik yang Gambarkan Kelurahan Kalidoro, 2 Unsur Jadi ciri Khas
Seorang guru honorer di Kabupaten Pati menciptakan motif batik tulis yang menggambarkan daerah asalnya, yakni Kelurahan Kalidoro, Kecamatan Pati
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: muslimah
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Seorang guru honorer di Kabupaten Pati menciptakan motif batik tulis yang menggambarkan daerah asalnya, yakni Kelurahan Kalidoro, Kecamatan Pati.
Sosok guru honorer yang sehari-hari mengajar di SDN Poncomulyo, Desa Gadudero, Kecamatan Sukolilo, tersebut ialah Devi Rukmana (33).
Selain mengajar sebagai guru kelas, Devi juga mengelola Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Asmaradana Batik yang beralamat di Kelurahan Kalidoro, RT 4, RW 1, Kecamatan Pati.
Di tengah kesibukannya sebagai guru di sekolah yang berjarak sekira 40 menit bersepeda motor dari rumahnya, Devi berupaya menyempatkan diri terus berkreasi di dunia batik.
Baca juga: Warisan Tanpa Arah: Iin dan Pencarian Jati Diri Batik Semarangan
Dia mulai menekuni aktivitas ini sejak mengikuti kursus membatik di Balai Latihan Kerja (BLK) Pati pada 2017.
Pada Januari 2025 ini, dia bahkan menciptakan motif baru kreasinya sendiri yang menggambarkan Kelurahan Kalidoro.
"Saya menciptakan motif baru yang menceritakan tentang Kelurahan Kalidoro. Bercerita tentang desa yang di dalamnya ada sungai jernih, banyak bebatuan, dan banyak burung dara," kata dia sembari menunjukkan selembar kain batik berwarna hitam yang menampilkan motif tersebut, Jumat (18/4/2025).
Devi juga menunjukkan motif bergambar Jembatan Kalidoro berwarna merah yang menggambarkan kondisi jembatan dengan konstruksi modern saat ini.
"Ini Jembatan Kalidoro yang saat ini, konstruksi modern. Kalau dulu katanya dari kayu. Ada motif aliran sungai juga," ucap dia.
Unsur-unsur yang dimasukkan Devi dalam motif batik ini adalah ikon-ikon khas Kelurahan Kalidoro yang menjadi cerita tutur turun-temurun.
Terutama sungai dan burung dara (Kalidoro: kali dan doro-red.).
Selain itu, ada pula gambar kuluk kanigoro dan keris rambut pinutung yang merupakan pusaka ikon Kabupaten Pati.
"Motif ini saya buat Januari 2025. Ini ide saya, tapi pembuatannya saya bekerja sama dengan pembatik di Solo. Saya baru buat dua, warna hitam dan gold. Saya jual Rp 250 ribu," kata Devi.
Devi menambahkan, dirinya berencana membuat produk pakai dengan motif ini, antara lain sarung. Untuk pengaplikasiannya tinggal menyesuaikan ukuran motifnya. (mzk)
| Ditahan Polda Jateng, Dua Pentolan AMPB Tulis Surat untuk Warga Pati, Ini Isinya |
|
|---|
| Polda Jateng Buka Suara Soal Alasan Dua Pentolan AMPB Botok dan Teguh Jadi Tersangka |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Pentolan AMPB Botok dan Teguh Disebut Jadi Tersangka, Bupati Pati Lolos Pemakzulan |
|
|---|
| Pengacara AMPB Sebut Botok dan Teguh Masih Ditahan Polisi Karena Memblokade Jalur Pantura Pati |
|
|---|
| Alasan 4 Pentolan AMPB Ditangkap usai Bupati Sudewo Lolos Pemakzulan, Bagaimana Kondisi Mereka? |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Devi-Rukmana-33-guru-honorer-yang-juga-pemilik-Asmaradana-Batik.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.