Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Eksistensi Wanita Batang, GOW Berkarya dan Melestarikan Warisan Leluhur

Momentum Hari Kartini bagi GOW menjadi penggugah semangat bagi kaum wanita untuk memberikan kontribusi sesuai kompetensi untuk lingkungan.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
PEMKAB BATANG
FOTO BERSAMA - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) berfoto bersama di samping lukisan Raden Ajeng Kartini seusai memperingati Hari Kartini di Pendopo Batang, Senin (21/4/2025). GOW berupaya menunjukkan eksistensinya dengan berkontribusi mendukung kemajuan Kabupaten Batang. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Perjuangan emansipasi wanita yang lahir dari semangat Raden Ajeng Kartini terus didengungkan oleh kalangan kaum wanita melalui peran dan kompetensinya.

Menyikapi peran wanita di era kekinian, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) berupaya menunjukkan eksistensinya dengan berkontribusi mendukung kemajuan Kabupaten Batang.

Ketua GOW Batang, Rustika Handy Hakim mengatakan, momentum Hari Kartini bagi GOW menjadi penggugah semangat bagi kaum wanita untuk memberikan kontribusi sesuai kompetensi untuk lingkungannya. 

Baca juga: Batang Tertibkan Truk Berat: Dilarang Lewat Pantura, Didorong Masuk Tol dengan Diskon 20 Persen

Baca juga: Kemenag Tanam 1.000 Pohon Matoa di Batang Peringati Hari Bumi

“Keberadaan GOW untuk membantu pemerintah, menyukseskan program kerjanya, contohnya mengedukasi yang erat kaitannya dengan peran kaum wanita,” tuturnya.

Rustika mengimbau, agar kaum wanita berpikir maju, berkontribusi sesuai peranannya, dengan tetap berada di koridornya. 

“Untuk kaum wanita di Kabupaten Batang mari lakukan hal yang terbaik, untuk kebaikan bersama untuk saat ini dan masa depan,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Kebaya Foundation, Sri Beny membenarkan, sebagai kaum wanita harus mampu menunjukkan eksistensinya di era kekinian.

Salah satunya turut menjaga kelestarian kebaya sebagai budaya leluhur.

“Kebaya nasional sudah diakui UNESCO."

"Di sisi lain kami sedang mengembangkan kebaya modern."

"Jadi tidak harus berkebaya sesuai pakem, tapi dikreasikan dengan model kekinian, agar gen Z makin tertarik,” pungkasnya. (*)

Baca juga: Siswi SMKN 2 Purbalingga Syok Ketakutan, Pria Pemotor Tiba-tiba Mendekat dan Perlihatkan Alat Vital

Baca juga: Inilah Sosok Bu Guru Cantik di Sragen, Viral Gegara Gunting Seragam Siswa Kelas 9

Baca juga: Kolaborasi Kreatif Poltek Harber dan MNP Kupas Tuntas Storytelling dalam Motion Graphic

Baca juga: Begal Payudara di Solo Tak Hanya Lancarkan Aksinya Sekali

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved