Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Ratusan Warga Angkat Sampah yang Menumpuk di Sungai Serut Mijen Penyebab Banjir

Ratusan warga Kudus dari unsur organisasi Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, relawan BPBD, Pemerintah Desa Mijen, Pemerintah Kecamatan Kaliwungu

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
RESIK-RESIK SUNGAI - Sejumlah warga melakukan aksi resik-resik Sungai Serut di Desa Mijen, Kecamatan Kaliwungu, Kamis (29/5/2025). Kegiatan tersebut diinisiasi oleh MLH PDM Kudus dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup Sedunia untuk mengatasi banjir. 

Dua unit alat berat dari Dinas PUPR diterjunkan untuk mengangkat sedimentasi sungai. Termasuk sampah-sampah yang susah diangkat dengan cara manual.

"2 alat berat untuk normalisasi sungai yang terlalu dangkal. Dengan harapan ketika hujan tinggi tidak terjadi luapan. Kalau di Mijen, Kedungdowo, Kaliwungu sifatnya banjir luapan. Paling parah di Mijen sampai 1 meter," ujarnya.

Pihaknya juga mengusulkan ke BBWS untuk dilakukan normalisasi sungai secara berkala dan berkelanjutan. Yaitu memperdalam dan melebarkan sungai, agar volume air ketika hujan deras tidak meluap.

Bupati Kudus, Sam'ani Intakoris yang ikut serta terjun dalam aksi resik-resik kali tersebut menuturkan, aksi bersih-bersih sungai dan lingkungan harus terus dilaksanakan secara rutin untuk menjaga kebersihan lingkungan. Terutama mencegah banjir dan ancaman Demam Berdarah Dengue (DBD).

Kata dia, Pemerintah Kabupaten Kudus mempersilakan bagi masyarakat yang ingin meminjam alat berat untuk menunjang pembersihan sungai.

Pemerintah desa hingga kecamatan diminta pro aktif melakukan kegiatan serupa agar terjadwal.

"Terkait sungai menyempit, nanti diselesaikan dengan pendekatan kekeluargaan. Bahwa bantaran sungai penting, jangan sampai menyempit dan menyebabkan banjir," tegasnya. (Sam)

Baca juga: Ratusan Warga Angkat Sampah Penyebab Banjir yang Menumpuk di Sungai Serut Kudus

Baca juga: Warga Keluhkan Truk Tronton Lintasi Jembatan Greenwood di Gunungpati, Khawatir Ambrol dan Kemacetan

Baca juga: Sudah Punya 132 Sekolah Swasta Gratis Sejak 2022, Kota Semarang Akan Tambah Lagi Setelah Putusan MK

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved