Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sidang Kasus Kematian Dokter Aulia

"Mbuh Piye Carane" Cara Brutal Senior PPDS Anestesi Undip Agar Semua Permintaan Dituruti Para Junior

Nur Diah Kusumardani hadir sebagai saksi dalam persidangan kasus dugaan perundungan dan pemerasan di lingkungan

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS
PELIMPAHAN-Tiga tersangka kasus bullying dan pemerasan mahasiswa Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesi Universitas Diponegoro Dr Aulia dilimpahkan ke Kejaksaan Negeri Kota Semarang, Kamis (15/5/2025). 

Diah mengetahui sedetail itu karena bersahabat dengan Risma.

Mereka juga tinggal dalam satu lingkungan kos.

Selain itu, suaminya juga teman seangkatan Risma dalam program yang sama.

Bedanya, suaminya berada di divisi lain dalam program itu.

"Suami saya mengalami hal serupa yang dialami oleh Risma.

Namun, saya menilai beban yang ditanggung Risma lebih berat daripada suaminya saya.

Sebab, korban berada di Divisi Ilmiah," tuturnya.

Selain beban ekonomi untuk senior,  Risma dan suaminya mendapatkan pula tekanan jam kerja tak masuk akal.

Akibatnya, keduanya mengalami depresi.

"Suami saya melakukan pemeriksaan jiwa.

Disusul Risma yang aku dorong untuk ikut periksa. Hasilnya sama mereka  depresi.

Almarhum dan suami saya sama-sama mengkonsumsi obat depresan karena ikut program PPDS," ujarnya.

Sebelum kematian Aulia, Diah menyebutkan korban sempat alami masa-masa sulit yang cukup lama.

Korban telah mengalami depresi sejak November 2022. Sejak saat itu, korban mulai berobat ke psikolog.

"Korban pernah menangis di kamarnya. Curhat jam kerja di RSUP Kariadi tak masuk akal.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved