Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pelajar Semarang Tewas Ditembak Polisi

"Terancamnya di Mana?" Pertanyaan Hakim Yang Bikin Aipda Robig Tak Berkutik di Pengadilan

Aipda Robig Zaenudin dibuat tak berkutik hakim saat ditanya alasannya melakukan penembakan terhadap pelajar karena nyawa terancam.

Penulis: Raf | Editor: raka f pujangga
Tribunjateng/Iwan Arifianto
HANYA BISA DIAM - Aipda Robig Zaenudin (baju putih) terdakwa kasus penembakan siswa SMK hingga tewas di Semarang mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Semarang.  

"Terancam itu kalau terdesak, satu-satu yang bisa kerjakan hanya itu (menembak) melihat posisi saudara bisa pergi, jadi terancamnya di mana?" ungkap Rightmen yang mempertanyakan jawaban Robig.

Namun, mendapatkan pertanyaan lanjutan itu, Robig hanya terdiam.

Sebelumnya, Robig sempat mengutarakan bahwa dia beralasan menembak Gamma dan para temannya karena terancam saat melintas di Jalan Kalipancur, Ngaliyan, Kota Semarang, Minggu 24 November 2024 silam.

Robig berdalih, mengira rombongan korban adalah Komplotan begal.

Dia juga mengaku tak tahu rombongan itu merupakan kelompok anak-anak.

"Saya kira begal. Selain itu, saya mengira mereka hendak melakukan tindak kekerasan," paparnya.

Dengan pertimbangan itu, Robig melakukan empat tembakan.

Satu tembakan pertama, diakui Robig sebagai tembakan peringatan.

Dia juga mengklaim telah mengaku sebagai polisi.

Pada tembakan dua sampai ke empat, dia menyebut telah mengarahkan ke arah kaki. Namun, tembakan justru mengarah ke badan korban.

"Tembakan ke arah kaki, (arah tembakan ke badan?) itu mungkin karena hentakan," beber Robig.

Selepas melakukan penembakan, Robig juga mengklaim telah mengantarkan korban ke rumah  RSUP Kariadi Semarang.

Ketika ditanya Hakim Mira Sendangsari, mengapa Robig tak memilih melaporkan kejadian itu ke Polsek terdekat atau anggota polisi yang lebih berwenang menangani kasus itu, Robig beralasan waktunya tak cukup.

Robig diketahui sebagai anggota Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) bukan Reserse Kriminal.

"Saya mencoba menghentikan (rombongan korban) agar tak ada korban lain," ungkap Robig.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved