Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Cerita Nekat Warga Sukodono Kendal Temui Kang Dedi di Subang, Minta Bantuan Karena Usaha Bangkrut

Begini cerita seorang warga Kelurahan Sukodono Kendal berinisal SF nekat menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi di Subang, Jawa Barat. 

PEMKAB KENDAL
DIANTAR PULANG - SF (kiri) saat tiba di rumahnya di Kelurahan Sukodono Kendal seusai diantar pulang petugas Dinsos Kabupaten Kendal (tengah) beberapa waktu lalu. SF nekat mendatangi rumah Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi untuk meminta bantuan biaya pendidikan anaknya karena usaha ternak lele yang dikelola bangkrut. 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Seorang warga Kelurahan Sukodono Kendal berinisal SF melakukan aksi nekat menemui Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Kang Dedi di Subang, Jawa Barat. 

Kedatangannya ingin meminta bantuan biaya sekolah anaknya yang kini duduk di bangku SMA.

Perjalanan menempuh jarak sekira 350 kilometer itu dilalui SF dengan cara menumpang dari mobil satu ke mobil lainnya. 

Baca juga: Harapan Persik Kendal Pulangkan Hari Nur Pupus, Manajemen Pede Finish di Papan Atas Klasemen Liga 4

Baca juga: 2 Jemaah Haji Kendal Meninggal di Makkah karena Sakit, Bupati Sampaikan Belasungkawa

Tanpa uang di saku, pria berusia 50 tahun itu memantapkan niat bertemu Dedi Mulyadi untuk mengadu nasib yang dialaminya.

"Itu kejadian hampir sebulan lalu."

"Ada warga Kendal yang nekat bertemu Kang Dedi," kata Kepala Dinsos Kabupaten Kendal, Muntoha kepada Tribunjateng.com, Minggu (20/7/2025).

Muntoha menerangkan, aksi itu dilakukan SF didasari atas keterpurukan ekonomi.

Usaha ternak lele yang dia rintis sebagai penopang hidup, tak lagi berbuah manis. 

Usaha SF ambruk, dia tak mampu membangun ulang peternakannya.

Tabungannya juga sudah habis untuk keperluan sehari-hari. 

"Ekonominya berantakan, usahanya bangkrut, dan kehidupan ekonominya tak menentu."

"Ditambah lagi anaknya mau masuk SMA," sambungnya.

Setelah menempuh perjalanan sekira seharian penuh, SF tiba di rumah Dedi Mulyadi.

Kebetulan, SF langsung bertemu Kang Dedi di rumahnya di Subang, Jawa Barat.

Muntoha menceritakan, SF lantas mengutarakan niatannya yang datang jauh dari Kendal kepada Kang Dedi

SF juga sempat menginap selama 5 hari dan dicukupi segala kebutuhannya.

Setelah 5 hari berlalu, SF teringat istri dan anaknya yang telah menunggu di rumah. 

Dia berniat untuk pulang ke kampung halamannya dan meminta diantar langsung Kang Dedi.

"Kang Dedi sudah memberikan uang ke SF yang katanya untuk biaya pendidikan."

"Nominalnya berapa, kami kurang paham."

"Waktu kami tanya, SF hanya senyum-senyum,"

"Nah setelah diberi uang, dia minta untuk diantar langsung ke Kendal."

"Dari tim Kang Dedi menghubungi kami, jika ada warga Kendal yang lagi di rumah Kang Dedi," ungkapnya.

Baca juga: Viral Video Perkelahian Pelajar SMP di Sukorejo Kendal, Kapolsek: 6 Anak dari 2 Sekolah

Baca juga: Curhat Sunadi Petani Bangunrejo Kendal: Tanam 2 Kali Tapi Cuma Sekali Panen Imbas Banjir Rob

Tak Pamitan Keluarga

Kepergian SF untuk menemui Dedi Mulyadi rupanya dilakukan secara diam-diam.

Tak ada satupun keluarga yang mengetahui keberadaannya.

Muntoha mengatakan, SF langsung pergi tanpa berpamitan saat meninggalkan rumah. 

Keluarga yang mencari SF sejak siang hari, seketika panik mengetahui sosok tulang punggung kini telah menghilang tanpa jejak.

Hampir sebulan lamanya, keluarga menanti kepulangan SF.

Istri dan anaknya hanya bisa pasrah berharap SF bisa kembali ke rumah.

"SF ini tidak pamitan kepada keluarga."

"Jadi keluarga tidak ada yang tahu ke mana perginya SF ini."

"Dari keluarga kemudian laporan ke kami," ujarnya.

Muntoha yang sempat mendapatkan laporan warga Kendal menginap di rumah Dedi Mulyadi, langsung berkoordinasi dan melakukan penjemputan.

Sebelum dilakukan penjemputan, Muntoha juga mendapat laporan adanya warga luar daerah yang menjadi gelandangan di sekitar Stadion Utama Kebondalem Kendal

Seusai diperiksa, tak ditemukan identitas apapun.

Muntoha lalu berkoordinasi dengan Disdukcapil untuk mengetahui identitas melalui scan retina mata.

Hasil pengecekan memperlihatkan jika ODGJ pria itu diketahui merupakan warga Kabupaten Bandung.

"Ndilalah dia sudah pakai e-KTP, sehingga waktu dicek itu muncul identitasnya dan ternyata warga Bandung,"

"Tapi setelah kami koordinasi, dari pihak Kabupaten Bandung tidak mau menjemput."

"Akhirnya kami yang mengantar ke sana sekaligus menjemput SF di rumah Kang Dedi."

"Ini seperti barter warga," paparnya.

Setelah dijemput Tim Dinsos Kabupaten Kendal, SF langsung dikembalikan ke rumahnya di Kelurahan Sukodono. 

Bak menemukan orang hilang, istri dan anaknya tak kuasa menahan haru, dan berterima kasih kepada Pemkab Kendal yang bersedia menjemput SF.

"SF ini seperti hidup dalam tekanan, ketika kami tanyai dia seringnya senyum saja," terangnya.

Muntoha berharap, kejadian ini tak terulang di kemudian hari.

Dia juga berpesan agar warga tak berbuat nekat manakala terhimpit secara perekonomian.

"Jangan diulangi kembali, kalau ada apa-apa bisa dikomunikasikan permasalahannya."

"Dari Dinsos juga siap membantu," tandasnya. (*)

Baca juga: UMK Buka Kudus English Corner Setiap Minggu di Car Free Day

Baca juga: Beri Keamanan dan Kenyamanan Warga, Tim Patroli Siraju Polres Jepara Giatkan Patroli Malam

Baca juga: Warga Lapor Bupati Tegal Makin Mudah, Cukup Gunakan Aplikasi, Begini Cara Aksesnya

Baca juga: Menengok Desa Menganti Pembuat Horog-horog Khas Jepara, Butuh 12 Tahap Mengolah Tepung Aren

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved