Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kajen

Pekalongan Uji Coba Sekolah 5 Hari: Bupati Fadia Harap Siswa Tak Stres, Guru Lebih "Enjoy"

Pemerintah Kabupaten Pekalongan tengah, melakukan uji coba penerapan sistem sekolah lima hari di seluruh sekolah negeri.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Indra Dwi Purnomo
LIMA HARI SEKOLAH - Bupati Pekalongan Fadia Arafiq menyampaikan bahwa kebijakan lima hari sekolah ini bertujuan, untuk menciptakan keseimbangan antara waktu belajar dan waktu anak-anak untuk beristirahat, serta berkumpul bersama keluarga. Progam ini, direncanakan akan diterapkan pada bulan Agustus 2025. 

Kunto guru SMP 1 Siwalan juga mendukung, adanya penerapan lima hari sekolah di Kabupaten Pekalongan.

Menurutnya, ini sangat membantu para guru-guru yang berada di pegunungan seperti Petungkriyono, Kandangserang, Paninggaran.

"Teman-teman yang mengajar di pegunungan rumahnya jauh-jauh, ada teman yang kerja nya di Petungkriyono, tinggal nya Kota Pekalongan. Jika lima hari sekolah, bisa ngirit bensin dalam perjalanan," ujarnya.

Selain itu, adanya lima hari sekolah waktu bersama keluarga juga banyak.

Sementara itu, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Muslikh Khudlori, menegaskan bahwa sikap PCNU sejalan dengan keputusan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

"Pada prinsipnya, kami sudah menolak dengan jelas. Apa pun alasannya, PCNU garis lurus mengikuti provinsi dan PBNU," ujar KH Muslikh.

Muslikh menceritakan, bahwa perjuangan di ranah politik sepenuhnya dipercayakan kepada PKB.

"Masalah perjuangan dalam tataran politik, kami serahkan pada PKB. Kami menunggu, hasil komunikasi politik yang dilakukan PKB terkait kebijakan di Kabupaten Pekalongan," jelasnya.

Muslikh juga menegaskan, bahwa NU akan terus menjalankan perannya secara kultural, sedangkan jalur politik dipercayakan kepada PKB.

Menurutnya, kerja sama antara kekuatan sosial-kultural dan kekuatan politik menjadi penting dalam menjaga kepentingan umat.

"NU di jalur kultural, PKB di jalur politik. Ini bentuk sinergi dalam memperjuangkan aspirasi warga NU," pungkasnya.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Pekalongan Asip Kholbihi menyatakan, sikap tegas menolak uji coba penerapan sekolah lima hari.

Kebijakan tersebut, dinilai berpotensi mengganggu keberlangsungan pendidikan keagamaan nonformal seperti madrasah diniyah (madin) dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), yang selama ini menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat Pekalongan yang religius.

"Ini bukan sikap sepihak. Kami sudah berdiskusi dengan pengurus wilayah NU, PBNU, serta seluruh lembaga di bawah naungan NU seperti Muslimat, Fatayat, IPNU, Ansor, ISNU, dan lainnya."

"Semuanya sepakat, bahwa sekolah lima hari akan membawa dampak negatif bagi pendidikan agama masyarakat," ujar Asip.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved