Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Baru 7 Koperasi Kelurahan Merah Putih yang Beroperasi Aktif di Semarang, Ini Daftarnya!

Seluruh kelurahan di Kota Semarang dinyatakan telah memiliki Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) sejak peluncuran serentak pada Juli 2025.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: raka f pujangga
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
KOPERASI MERAH PUTIH - Suasana Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang, Semarang, Senin (21/7/2025). Koperasi Kelurahan Merah Putih di Gedawang mengembangkan unit usaha sembako dengan stand kuliner. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seluruh kelurahan di Kota Semarang dinyatakan telah memiliki Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) sejak peluncuran serentak pada Juli 2025 lalu.

Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Dinkop UMKM) Kota Semarang sebelumnya menginformasikan, sebanyak 177 koperasi yang tersebar di seluruh kelurahan telah resmi terbentuk dan berbadan hukum.

Namun dalam perkembangan terbaru, hingga saat ini belum semua KKMP Kota Semarang menjalankan kegiatan operasional.

Baca juga: Jepara Gencarkan NIB, Pendaftaran Tembus Puluhan Berkat Program Bupati dan Koperasi Merah Putih

Berdasarkan data yang diterima Tribun Jateng dari Dinkop UMKM Kota Semarang, Senin (25/8/2025), ada tujuh KKMP yang resmi beroperasi aktif.

Ketujuh KKMP tersebut yakni di Wonoplumbon, Kecamatan Mijen; Jatirejo Krcamatan Gunungpati; Gedawang, Kecamatan Banyumanik; Tegalsari, Kecamatan Candisari, Tlogomulyo, Kecamatan Pedurungan; Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara; dan Bringin, Kecamatan Ngaliyan.

Adapun usaha yang dilaksanakan KKMP yang sudah beroperasi tersebut kesemuanya adalah perdagangan eceran tradisional.

Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti mengakui masih terbatasnya jumlah koperasi yang telah beroperasi aktif di Kota Semarang.

Menurutnya, ini disebabkan oleh sejumlah kendala mendasar, terutama terkait permodalan dan keanggotaan.

"Koperasi adalah usaha dari anggota untuk anggota. Jadi harus dibayangkan, pertama mengumpulkan modalnya adalah dari anggota. Kalau anggotanya sedikit ya berarti modalnya sedikit," kata Agustina dikonfirmasi Tribun Jateng.

Menurutnya, untuk bisa menghimpun modal yang lebih besar, jumlah anggota koperasi harus ditingkatkan.

"Untuk bisa mendapat modal banyak, anggotanya harus diperbanyak," ucapnya.

Ia mengungkapkan, hal ini dapat dicapai melalui strategi pemasaran dan pendekatan komunitas agar masyarakat tertarik bergabung.

"Itu sekarang yang akan segera dilatih oleh Dinas Koperasi dan UMKM. Dalam waktu dekat kita akan lakukan itu dulu," katanya.

Baca juga: Tekad Yana dari Banjarnegara ke Solo Demi Ikut Pelatihan Pendamping Koperasi Merah Putih

Ia juga mengapresiasi tujuh koperasi yang telah lebih dulu beroperasi.

Menurutnya, ini bisa jadi karena koperasi-koperasi tersebut digerakkan oleh para tokoh koperasi yang sudah berpengalaman.

"Sementara kita berterima kasih kepada koperasi yang sudah jalan, karena mungkin ini adalah para tokoh koperasi yang sudah expert sehingga mampu kemudian running," ungkapnya. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved