Berita Slawi
Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun Sebut Perlu Sosialisasi Lebih Masif Terkait TBC
Kasus Tuberkulosis (TBC) menjadi perhatian khusus bagi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kasus Tuberkulosis (TBC) menjadi perhatian khusus bagi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal karena penyebarannya yang cukup masif di tengah masyarakat.
Salah satu pemicunya karena rata-rata masyarakat tidak mengetahui dirinya terpapar atau terkena TBC.
Masyarakat baru mengetahui setelah melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat.
Hal itu karena sekarang ini sedang digalakan pemeriksaan awal gejala TBC di puskesmas-puskesmas dan ini gratis.
Informasi tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun, saat dihubungi Tribunjateng.com melalui telepon WhatsApp, pada Kamis (20/11/2025).
Baca juga: AKBP Basuki Kasubdit Dalmas Polda Jateng Terancam Dipecat, Buntut Kumpul Kebo dengan Dosen Untag
"Seperti belum lama ini saya dapat informasi ada warga tes kesehatan untuk daftar kerja dan baru diketahui memiliki gejala TBC.
Sehingga menurut saya perlu sosialisasi lebih masif lagi kepada masyarakat melibatkan seluruh stakeholder," ungkap Bakhrun, pada Tribunjateng.com.
Bakhrun menilai sosialisasi tentang TBC sudah masif dilakukan seperti melalui bidan desa, kader posyandu dan kader kesehatan di tiap desa.
Meski demikian, Bakhrun mengimbau agar sosialisasi tentang TBC lebih dimasifkan lagi atau perlu adanya peningkatan secara terus menerus kepada masyarakat.
Harapannya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai TBC terlebih sekarang ini pemeriksaan TBC di puskesmas juga gratis.
Perlu peran seluruh stakeholder untuk membantu menyosialisasikan TBC agar kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan meningkat.
"Upaya lain yang bisa dilakukan seperti mengadakan pemeriksaan massal secara bergantian di masing-masing puskesmas desa.
Ya nantinya seperti dibentuk jadwal agar semua warga bisa dijangkau. Upaya jemput bola menangani masalah TBC," jelas Bakhrun.
Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny, menerangkan jumlah kasus TBC tahun 2025 tepatnya sampai November sebanyak 4.749 kasus.
Sedangkan pada tahun 2024 kasus TBC di Kabupaten Tegal tercatat sebanyak 5.871 kasus.
Penyebab TBC karena terpapar kuman micobakterium tuberkulosis.
Sarmanah mengimbau masyarakat jika mengalami gejala seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, tidak nafsu makan, berat badan turun, badan sering panas, keluar keringat pada malam hari tanpa kegiatan, merasa sesak dan batuk darah segera ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dahak.
"Selain itu tetap disiplin menggunakan masker supaya tidak menularkan kepada orang yang ada di sekitar," imbau Sarmanah.
Sarmanah juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena obat bagi penderita TBC gratis dengan catatan harus disiplin minum obat selama enam bulan agar bisa sembuh.
Bahkan sudah ada terapi pencegahannya untuk yang berisiko kontak dengan penderita TBC.
"Kami (Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal) berusaha mencari solusi sebanyak-banyaknya untuk memutus rantai penularan salah satunya dengan gerakan TOS TBC atau Temukan, Obati, Sampai Sembuh," ujar Sarmanah. (dta)
| Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun Soroti Kasus Bullying, Kekerasan Anak dan Perempuan |
|
|---|
| Bupati Tegal Raih Penghargaan Nugraha Karya Abdi Prasarana |
|
|---|
| Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Tegal A Jafar Desak Perbaikan SDN Timbangreja 01 Lebaksiu |
|
|---|
| Bupati Ischak Ikut Gotong Toapekong Seberat 110 Kg pada Kirab Budaya Klenteng Hok Ie Kiong Slawi |
|
|---|
| Kafilah Kabupaten Tegal Raih 8 Penghargaan MTQH Jawa Tengah 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251121_bakhrun.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.