Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Slawi

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun Sebut Perlu Sosialisasi Lebih Masif Terkait TBC

Kasus Tuberkulosis (TBC) menjadi perhatian khusus bagi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
IST
TERIMA AUDIENSI - Dokumentasi foto yang dikirim Narasumber pada Jumat (21/11/2025), menunjukkan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun sedang menerima audiensi di ruang rapat komisi beberapa waktu lalu. Bakhrun menilai perlu sosialisasi lebih masif lagi mengenai Tuberkulosis atau TBC kepada masyarakat melibatkan seluruh stakeholder. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Kasus Tuberkulosis (TBC) menjadi perhatian khusus bagi Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tegal karena penyebarannya yang cukup masif di tengah masyarakat. 


Salah satu pemicunya karena rata-rata masyarakat tidak mengetahui dirinya terpapar atau terkena TBC. 


Masyarakat baru mengetahui setelah melakukan pemeriksaan di Puskesmas terdekat. 


Hal itu karena sekarang ini sedang digalakan pemeriksaan awal gejala TBC di puskesmas-puskesmas dan ini gratis. 


Informasi tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Tegal Bakhrun, saat dihubungi Tribunjateng.com melalui telepon WhatsApp, pada Kamis (20/11/2025). 

Baca juga: AKBP Basuki Kasubdit Dalmas Polda Jateng Terancam Dipecat, Buntut Kumpul Kebo dengan Dosen Untag


"Seperti belum lama ini saya dapat informasi ada warga tes kesehatan untuk daftar kerja dan baru diketahui memiliki gejala TBC.

Sehingga menurut saya perlu sosialisasi lebih masif lagi kepada masyarakat melibatkan seluruh stakeholder," ungkap Bakhrun, pada Tribunjateng.com.


Bakhrun menilai sosialisasi tentang TBC sudah masif dilakukan seperti melalui bidan desa, kader posyandu dan kader kesehatan di tiap desa.


Meski demikian, Bakhrun mengimbau agar sosialisasi tentang TBC lebih dimasifkan lagi atau perlu adanya peningkatan secara terus menerus kepada masyarakat. 


Harapannya bisa meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai TBC terlebih sekarang ini pemeriksaan TBC di puskesmas juga gratis. 


Perlu peran seluruh stakeholder untuk membantu menyosialisasikan TBC agar kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan meningkat. 


"Upaya lain yang bisa dilakukan seperti mengadakan pemeriksaan massal secara bergantian di masing-masing puskesmas desa.

Ya nantinya seperti dibentuk jadwal agar semua warga bisa dijangkau. Upaya jemput bola menangani masalah TBC," jelas Bakhrun. 


Saat dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny, menerangkan jumlah kasus TBC tahun 2025 tepatnya sampai November sebanyak 4.749 kasus. 


Sedangkan pada tahun 2024 kasus TBC di Kabupaten Tegal tercatat sebanyak 5.871 kasus. 


Penyebab TBC karena terpapar kuman micobakterium tuberkulosis. 


Sarmanah mengimbau masyarakat jika mengalami gejala seperti batuk berdahak lebih dari dua minggu, tidak nafsu makan, berat badan turun, badan sering panas, keluar keringat pada malam hari tanpa kegiatan, merasa sesak dan batuk darah segera ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dahak. 


"Selain itu tetap disiplin menggunakan masker supaya tidak menularkan kepada orang yang ada di sekitar," imbau Sarmanah. 


Sarmanah juga mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir karena obat bagi penderita TBC gratis dengan catatan harus disiplin minum obat selama enam bulan agar bisa sembuh. 


Bahkan sudah ada terapi pencegahannya untuk yang berisiko kontak dengan penderita TBC. 


"Kami (Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal) berusaha mencari solusi sebanyak-banyaknya untuk memutus rantai penularan salah satunya dengan gerakan TOS TBC atau Temukan, Obati, Sampai Sembuh," ujar Sarmanah. (dta) 

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved