Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Viral

Turuti Pesan Ibunda Meninggal, Anak Hanya Tutupi Jenazah Pakai Kain Tak Kabari Tetangga

Kepala Desa Bebengan, Wastoni mengatakan jika anak Setianingsih sudah tahu jika sang ibu meninggal dunia.

|
Penulis: Adelia Sa | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/ AGUS SALIM
LEMAS - Kondisi Putri Setia Gita Pratiwi (23) terkulai lemas di RS Muhammadiyah Boja Kendal, Senin (3/11/2025). Ia bersama adiknya Intan Ayu Sulistyowati (17) dirawat di rumah sakit karena tidak makan hampir sebulan dan hanya minum air sumur rebusan. 

TRIBUNJATENG.COM - Kepala Desa Bebengan, Wastoni mengatakan jika anak Setianingsih sudah tahu jika sang ibu meninggal dunia.

Sebelumnya, warga Dukuh Somopuro, Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah dihebohkan dengan penemuan ibu rumah tangga bernama Setianingsih (51) dalam kondisi membusuk.

Baca juga: Insiden Gancet yang Bikin Sepasang Pendaki Meninggal, Hasil Autopsi Ungkap Fakta Mengerikan Ini

Duka Warga Boja Kendal: Ibu Tewas Membusuk, Kakak Beradik Nyaris Sebulan Cuma Minum Air Putih

Polisi Ungkap Alasan Belum Tetapkan Chiko Jadi Tersangka Penyebar Konten Porno Meski Sudah Diperiksa

Kronologi Kakak Beradik Tewas Terjebak di Lantai Dua saat Kebakaran Toko RJ Home Brebes

Dalam rumah itu, ditemukan dua anak Setianingsih, Putri (23) dan Intan (17) dalam kondisi lemas karena tak makan.

Wastoni menyebut jika anak almarhumah diduga sudah tahu jika Setianingsih meninggal dunia.

Namun kedua anak itu tak bilang ke tetangga karena menuruti pesan sang ibu.

Yaitu tak boleh minta tolong kepada warga.

“(Dua anak berada dekat ibu ) Iya, tapi lain ruangan. Kemudian anaknya itu, (ibu) meninggal, tahu, tahunya sudah (ibu) meninggal, ditutup dengan kain-kain. Dan pesan terakhir ibu, kalau ada apa-apa ndak usah ngomong dengan tetangga. Maka anaknya kepatuhan betul-betul, apa pesan dari ibu, tidak berani sambat sebut ke tetangga,” ucap Wastoni kepada Tribun Jateng.

Sementara itu, Wastoni mengatakan jika kehidupan sehari-hari Setianingsih normal saja.

"Kehidupan sebelum ini norma-normal aja, PKK ikut, pengajian ikut, memang dia tertutupnya, dia menjaga jangan merepotkan dengan tetangga lain, dia merasa bukan saudara sekandung (dengan warga), dia pendatang. Kecil hati untuk menyampaikan hal itu," ucapnya.

Warga sendiri sempat curiga karena rumah Setianingsih tidak dibuka.

Namun listrik masih dinyalakan saat magrib hingga jam 9 malam.

Wastoni juga menyebut jika anak korban masih keluar membeli kue sekitar tanggal 10 Oktober 2025.

"Ada warga yang mengetahui anak almarhum belanja kue untuk makan di dalam. Dan ibunya masih sempat makan, artinya informasi dari anak (meninggall) tanggal 4 kurang benar. Belinya kue sekitar tanggal 10, 11, 12. Anaknya menyampaikan meninggalnya 13 Oktober," ucap Wastoni.

Wastoni juga menanggapi kabar kedua anak almarhumah yang tidak makan hingga satu bulan.

Ia dan warga tidak menduga karena selama ini keluarga itu dianggap keluarga yang mampu.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved