Berita Nasional
Rizki Berbohong! Ngaku Korban TPPO Demi Simpati Publik, di Kamboja Jadi Pelaku Scammer
Polda Jabar memastikan jika Rizki Nurfadilah, warga Kabupaten Bandung yang sebelumnya ngaku korban TPPO adalah pelaku scammer di Kamboja.
Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
Kombes Pol Hendra menjelaskan, sebelum berangkat ke Kamboja, Rizki mengatakan kepada keluarganya bahwa dia mengikuti seleksi pemain PSMS Medan.
Namun dia diam-diam menjalin komunikasi dengan pihak di Kamboja yang menawarkan pekerjaan sebagai scammer.
Saat bekerja, Rizki diduga tidak betah karena tekanan pekerjaan yang cukup keras.
Kondisi itu membuatnya merekam video di media sosial dan mengaku sebagai korban TPPO, lalu meminta pulang.
Karena bukan dikategorikan korban, proses pemulangan Rizki dari Kamboja harus mengikuti ketentuan kontrak kerja yang dia tandatangani.
“Kami sedang berkoordinasi dengan KBRI di Kamboja untuk proses pemulangan Rizki. Sebab, terdapat klausul dalam perjanjian kerja bahwa harus ada biaya yang dikembalikan ke perusahaan."
"Kami akan koordinasikan dengan Pemprov Jabar untuk bagaimana pemulangan yang bersangkutan,” kata Kombes Pol Hendra.
Setibanya di Indonesia, Polda Jabar akan memeriksa Rizki untuk menelusuri bagaimana dia bisa berada di Kamboja dan apa saja aktivitasnya selama bekerja di sana.
Baca juga: Pakar Hukum Soroti Keputusan PN Pemalang Bebaskan Tedakwa Kasus TPPO: Hakim Gagal!
• SIAPA Minat? Dedi Mulyadi Cari Mahasiswa Awasi Kontraktor, Honornya Rp300 Ribu per Hari
Keluarga Dimintai Rp42 Juta
Terpisah, dari pihak keluarga juga muncul fakta lain terkait kasus ini.
Nenek Rizki, Imas Siti Rohanah (52) mengungkapkan bahwa sebelum video klarifikasi Rizki muncul di media sosial, keluarga sempat dimintai uang oleh terduga pelaku yang memberangkatkan cucunya ke Kamboja.
Menurut Imas, nominal yang diminta mencapai Rp42 juta sebagai ganti rugi biaya keberangkatan dari Bandung ke Kamboja, termasuk makan, tempat tinggal, dan pengurusan paspor.
"Pada Selasa (18/11/2025), pelaku minta Rp42 juta. Bilangnya uang itu buat ganti rugi biaya berangkat dari Bandung ke Kamboja," ujar Imas, Rabu (19/11/2025).
"Terus katanya buat biaya makan, penginapan, paspor, dan lainnya. Kami di sini jadi sangat khawatir."
Imas juga mengatakan, selain meminta uang, terduga pelaku sempat menekan keluarga agar membuat video klarifikasi yang menyatakan bahwa Rizki pergi ke Kamboja tanpa paksaan dan tidak mengalami kekerasan.
"Sebelum ada video itu (Fadhil klarifikasi), pelaku sempat minta saya buat klarifikasi atas video ibu."
| Semarang Business Forum 2025 Hadirkan Penguatan Kapasitas HAM bagi Pelaku Usaha |
|
|---|
| BNPT Ungkap 110 Anak Teradikalisasi Jaringan Terorisme Melalui Game Online, Lima Perekrut Ditangkap |
|
|---|
| SIAPA Minat? Dedi Mulyadi Cari Mahasiswa Awasi Kontraktor, Honornya Rp300 Ribu per Hari |
|
|---|
| Sembunyi di Indonesia sejak Awal Oktober, Buron China Tertangkap di Batam |
|
|---|
| Pantas Tak Bisa Tunjukkan Ijazah Asli Jokowi Ternyata Sudah Berpindah Tangan, Ini Penjelasan Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251120-_-Foto-Rizki-Korban-TPPO-Asal-Bandung.jpg)