Semarang
Anton Ajari Anaknya Cintai Produk UMKM Jateng di Gedung Oudetrap Kota Lama Semarang
Suara gamelan berpadu dengan riuh langkah pengunjung di Gedung Oudetrap, Kota Lama Semarang.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: rival al manaf
“Kalau perawatan gampang. Tinggal dilap pakai kain saja. Daya tahannya bisa sampai bertahun-tahun,” jelasnya.
Harganya pun ramah di kantong, rata-rata di bawah Rp100 ribu untuk hiasan rumah dan gelang. Namun untuk tas bisa sampai Rp300ribu.
Tak heran bila pengunjung yang datang selalu penasaran mencoba gelang atau memegang tas dari koran yang justru tampak elegan.
Acara Wastra Nusantara kali ini menjadi bukti bagaimana kreativitas lokal bisa bertransformasi menjadi produk yang tak hanya bernilai ekonomi, tapi juga punya nilai budaya dan lingkungan.
Suryati hadir dengan misi melestarikan tradisi Caping Kalo yang kian langka, sementara Rafi membawa semangat inovasi lewat daur ulang kertas koran.
Dua generasi berbeda, namun menyampaikan pesan yang sama kerajinan tangan bukan hanya soal estetika, melainkan cara menjaga bumi dan merawat identitas budaya. (Rad)
Anggota Forum Pengurangan Risiko Bencana Kota Semarang Dikukuhkan Untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Ini Upaya Pemkot Semarang Dalam Mengantisipasi Banjir dan Longsor |
![]() |
---|
Kisah Tukang Bangunan Bisa Berangkat Umroh, Bermula Ikut Program Hadiah |
![]() |
---|
Hingga September 2025, Kunjungan Wisatawan ke Kota Lama Semarang Tembus 2,3 Juta Orang |
![]() |
---|
"Bagus Banget Deh!" Kata Wali Kota Semarang yang Akan Optimalkan Kali Semarang Jadi Tempat Wisata |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.