Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jawa Tengah

Transaksi QRIS Jateng Tembus Rp 553 Juta, Tumbuh 231 Persen Sepanjang 2025

Data Bank Indonesia, volume transaksi QRIS di Jateng mencapai Rp 553 juta m per Agustus 2025 atau tumbuh 231,29 persen dari target tahun berjalan.

|
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: rival al manaf
DOK BANK INDONESIA 
PEMBERIAN APRESIASI - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jateng bersama Sekda Jateng memberikan apresiasi dalam gelaran Rupiah Tresno Budoyo, di Rajawali Cultural Center Semarang, Sabtu (1/11/2025) malam 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Transformasi digital di sektor penggunaan QRIS di Jateng terus melesat. Data Bank Indonesia, volume transaksi QRIS di Jateng mencapai Rp 553 juta m per Agustus 2025 atau tumbuh 231,29 persen dari target tahun berjalan.

Pertumbuhan ini mencerminkan semakin tingginya akseptasi masyarakat terhadap sistem pembayaran digital yang cepat, mudah, dan aman, seiring dengan perluasan jaringan 4,1 juta merchant QRIS di seluruh wilayah provinsi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, mengungkapkan, pertumbuhan ini menjadikan Jateng menempati posisi terbanyak ke-4 penggunaan QRIS di Indonesia.

Baca juga: Penyebab Kebakaran Toko Parfum di Kebumen, Diduga Korsleting Listrik Menyambar ke Botol Alkohol

Baca juga: Viral Anak Polisikan Ibu Kandung, Kesal Dipukul Sapu saat Disuruh Bereskan Tempat Tidur

Sementara dari sisi pengguna terdapat penambahan sebanyak 354.758 pengguna sehingga mencapai total 7,98 juta pengguna dan menempati posisi ke-3 nasional.

Di sisi lain, implementasi elektronifikasi transaksi Pemda terus menunjukkan penguatan.

Hal ini tercermin dr hasil evaluasi implementasi ETPD Provinsi Jawa Tengah pada Semester I-2025 yang berhasil mempertahankan status sebagai Pemda “Digital” dengan capaian Indeks ETPD sebesar 96,5 persen.

"Capaian ini didukung oleh berbagai program inovasi BI Jateng yang dalam implementasinya berkolaborasi dengan mitra strategis di daerah," ujar Rahmat, Minggu (2/10/2025).

Rahmat menyebur, bebwrapa program yang mendorong peningkatan penggunaan QRIS antara lain QRIS Society LPG Channel. Program ini memperluas akseptasi pembayaran digital di merchant pangkalan LPG.

Kemudian, digitalisasi pembayaran di destinasi wisata, seperti Kawasan Candi Borobudur, Lawang Sewu, dan Kepulauan Karimunjawa.

BI juga bekerjasama peningkatan literasi Rupiah dan sistem pembayaran non tunai, baik dengan Pemda, perbankan, maupun sekolah/pesantren. Ditambah, fasilitasi dukungan sarana prasarana untuk penguatan akseptasi digital dan hilirisasi pangan, termasuk dalam kerangka pengembangan UMKM di daerah.

BI juga terus menggenjot penggunaan QRIS di Jateng dengan berbagai kegiatan, diantaranya  kegiatan tahunan “Rupiah Tresno Budoyo” dengan tema “Dua Abad Perang Jawa: Menghidupkan Martabat, Meneguhkan Kemandirian” pada 1 November 2025 di Radjawali Cultural Center, Semarang.

"Acara ini menjadi ajang edukasi masyarakat tentang sistem pembayaran nontunai guna meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat," terang Rahmat.

Secara tematik, kegiatan ini dikemas dengan konsep pagelaran dan promosi sejarah budaya di Jateng. Penyelenggaran Rupiah Tresno Budoyo merupakan bagian dari dukungan Kantor Perwakilan BI Jateng terhadap flagship program nasional “Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI)” yang digagas oleh Kantor Pusat Bank Indonesia dalam rangka memperkuat sinergi, inovasi, dan literasi ekonomi-keuangan digital di seluruh daerah.

"Acara ini juga menjadi momentum selebrasi dan apresiasi kepada seluruh mitra strategis Bank Indonesia atas capaian perluasan digitalisasi di wilayah Jateng," tambahnya.

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Sumarno menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang selama ini telah konsisten mewujudkan sinergi bersama Pemerintah Daerah dan pihak - pihak terkait lainnya untuk mendorong digitalisasi di Jawa Tengah.

"Diselenggarakannya kegiatan Rupiah Tresno Budoyo ini semakin mengukuhkan peran budaya sebagai bagian dari ekonomi kreatif yang memberikan kontribusi terhadap perkembangan perekonomian di Jawa Tengah," ujarnya.

Melalui Rupiah Tresno Budoyo, Bank Indonesia Jawa Tengah berharap akselerasi perluasan akseptasi pembayaran digital dapat terwujud dengan tetap menjaga nilai–nilai sejarah dan kearifan budaya lokal untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan menuju Indonesia maju. (eyf)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved