Banjir di Semarang
Evaluasi Banjir Hari Ke-10 di Semarang: BNPB Akui Pompa Rusak dan Kolam Retensi Baru 40 Persen
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto tinjau langsung lokasi penanganan banjir di Kota Semarang.
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: raka f pujangga
Lanjutnya, setelah dilakukan koordinasi langkah-langkah itu disepakati. Operasi modifikasi cuaca (OMC) tetap dilaksanakan untuk mengurangi intensitas hujan.
"Kemudian pompanisasi dimaksimalkan tetapi ini tidak akan selamanya. Nanti setelah pompanisasinya bagus, OMC-nya kita kurangi. Kita coba datangkan hujan ternyata tidak banjir. Ya, berarti pompanya bagus," jelasnya.
Dikatakannya, OMC akan tetap ditambah sampai pompa-pompa yang ada dilokasi maksimal beroperasi. hasil rapat koordinasi ada dua pesawat dioperasikan untuk OMC hingga tiga hari ke depan.
"Setelah tiga hari kami tarik satu. Nah kalau ditarik satu pasti hujan. Kalau hujannya belum besar kita lihat banjir tidak. Kalau tidak banjir tarik semua OMC. Kalau ditarik semua pasti akan hujan dan kalau tidak banjir itu yang diharapkan," jelasnya.
Menurutnya, OMC tidak selamanya akan dilakukan untuk mengatasi banjir. Sebab OMC merupakan mitigasi sementara untuk menangani bencana.
"Buktinya adanya OMC ini tidak hujan. Beberapa hari Semarang tidak hujan khan? Mendung tebal tidak hujan," kata dia.
Ia mengatakan biaya yang dikeluarkan untuk OMC tidaklah murah. Sekali beroperasional anggaran yang dikeluarkan mencapai Rp 200 juta. Oleh sebab itu penanganan banjir tidak harus bergantung dengan OMC.
"Hujan kan memang juga anugerah dari yang Maha Kuasa gitu. Ada juga orang yang masyarakat lain yang sangat membutuhkan hujan. Jadi, yang bagus memang walaupun hujan besar tapi daratan itu tangguh untuk menghadapi datangnya hujan itu," Jelasnya.
Sementara itu Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, kolam retensi Terboyo memiliki peran vital dalam sistem pengendalian banjir di wilayah timur Semarang.
Kolam dengan luas sekitar 189 hektare ini mampu menampung hingga 6 juta meter kubik air dan dilengkapi dengan rumah pompa besar berkapasitas 5.000 liter per detik per unit.
Kolam itu terintegrasi dengan tanggul laut dan sistem drainase utama, sehingga berfungsi menurunkan genangan di Jalan Kaligawe serta kawasan industri di sekitarnya.
Baca juga: Wali Kota Tegal Dedy Yon dan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Dorong UMKM Terus Berkembang
Menurutnya sejak awal tanggap darurat, Pemprov Jawa Tengah dan Pemkot Semarang berkoordinasi erat dengan BNPB dan Kementerian PU.
“Artinya, kerja-kerja kolaboratif ini akhirnya bisa memastikan pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Ini juga menjadi model bahwa kita bisa bekerja bersama,” ujarnya.
Luthfi menambahkan, banjir di Kota Semarang dan Kabupaten Demak beberapa hari terakhir menjadi pelajaran berharga, supaya daerah tersebut tidak banjir lagi.(rtp)
| 10 Hari Jalur Pantura Lumpuh, Pengusaha Truk Rugi Puluhan Juta Per Unit |
|
|---|
| Banjir Kaligawe Semarang Tak Cukup Hanya Pompa, Biang Keroknya Dari Hulu Sampai Hilir |
|
|---|
| Kisah Perjuangan Nenek Sulistyowati, Nekat Terobos Banjir Demi Berobat Mata ke Rumah Sakit |
|
|---|
| Jalur Pantura Semarang–Demak Tergenang Banjir, Berikut Jalur Alternatif |
|
|---|
| BPBD Kota Semarang Imbau Warga Waspadai Genangan, Delapan Titik Terendam Banjir |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251103_Kepala-BNPB-Letjen-TNI-Suharyanto_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.