Berita Kudus
Menyingkap Kehidupan Masa Lampau dari Lubang Berukuran 15x15 Meter di Kudus
Akhirnya fosil gajah purba berjenis elephas hysudrindicus di Kudus berhasil diangkat dari lokasi temuan setelah proses panjang sejak 2024.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: deni setiawan
Hal ini bisa menjadi penanda bagi siapa saja yang datang ke lokasi galian bisa mengetahui bahwa ratusan ribu tahun yang lalu di tempat tersebut sudah ada kehidupan.
Tujuan ini tentu selain manfaat bagi edukasi maupun para peneliti di kemudian hari yang datang ke wilayah Patiayam.
Fragmen Fosil Elephas Hysudrinicus
Baca juga: 9 Dolanan Tradisional Dikenalkan di Museum Patiayam Kudus, Disdikpora Diminta Fasilitasi Siswa
Proses penelitian dan dilanjut dengan proses ekskavasi fosil purba yang perbukitan Patiayam ini bukan hal yang mudah. Selain itu juga membutuhkan waktu yang lama demi memastikan keselamatan tulang belulang yang kini telah membatu.
Dalam temuan ini melibatkan sejumlah peneliti dari berbagai perguruan tinggi mulai dari Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Kristen Satya Wacana, BRIN, dan Center for Prehistory and Austronesian Studies (CPAS).
Dari seluruh kerja-kerja ilmiah dalam mengungkap kehidupan purbakala kali ini juga mendapat dukungan pendanaan dari Yayasan Dharma Bakti Lestari.
Setelah proses panjang yang dimulai sejak 2024, akhirnya fosil gajah purba berjenis elephas hysudrindicus berhasil diangkat dari lokasi temuan.
Kini fosil yang bentuknya sudah terpisah-pisah antarbagian sudah tersimpan di Museum Purbakala Patiayam.
Jumlah bagian dari fosil elephas yang berhasil diselamatkan ada 30 fragmen.
Ia kian menggenapkan koleksi museum yang ada di Desa Terban yang kini menyimpan ribuan fragmen purbakala yang ditemukan di Situs Patiayam.
Elephas merupakan gajah purba yang diperkirakan hidup antara 800.000 tahun yang lalu sampai 600.000 ribu tahun yang lalu.
Bersamaan dengan ini pula para peneliti juga bakal melakukan uji laboratorium untuk mengetahui berapa tahun lalu gajah tersebut hidup.
Baca juga: Hadiri HUT ke-40 SMPN 4, Samani Janji Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kudus
• Syaikh Sayyid Mahfudz Kebumen Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Gajah purba ini merupakan bagian dari keanekaragaman hayati era purba yang ditemukan di Situs Patiayam setelah sebelumnya ditemukan gajah purba di situs tersebut berjenis stegodon.
Tidak hanya itu, di situs ini juga menjadi titik penemuan sejumlah benda purbakala, misalnya alat batu atau fosil moluska. Sungguh keanekaragaman hayati era purbakala yang lengkap yang mulai terungkap.
Mendapati adanya temuan-temuan tersebut, Plh Kepala Disbudpar Kabupaten Kudus, Jadmiko Muhardi Setiyanto mengatakan, pihaknya selalu menerima dengan tangan terbuka kepada para ilmuwan atau para peneliti yang hendak menjadikan Situs Purbakala sebagai objek penelitian.
Dia sadar, dengan cara tersebut Patiayam akan kian tersingkap tabir masa lampau yang selama ini tertutup zaman.
| Pemeriksaan Kesehatan Gratis di CFD Kudus Diserbu Warga, RSUD Loekmono Hadi Bagikan 1.500 Telur |
|
|---|
| Lima Pelajar SMP dan SMA Pelaku Balap Liar di Kudus Diciduk Polisi: Kami Fokus Pembinaan |
|
|---|
| Sekda Jateng Harap Muhammadiyah Turut Berperan dalam Tuntaskan Persoalan Sampah |
|
|---|
| Hadiri HUT ke-40 SMPN 4, Sam'ani Janji Tingkatkan Kualitas Pendidikan di Kudus |
|
|---|
| Mendikdasmen dan Kapolri Teken MoU: Kasus Guru Tak Lagi Diproses Polisi, Wajib Restorative Justice |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251123-_-Membuat-Replika-Fosil-di-Museum-Purbakala-Patiayam-Kudus.jpg)