Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Tanah Menyerupai Bubur Sudah Meluas, Warga Desa Jolosekti Diminta Waspada, BPBD Batang Pasang EWS

Dampak dari anomali sesar minor di Desa Jolosekti sudah meluas dari sebelumnya 15 hektare, sekarang menjadi 24,65 hektare sawah.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
PEMKAB BATANG
BPBD Kabupaten Batang memasang Early Warning System (EWS) di Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis, Sabtu (29/2/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - BPBD Kabupaten Batang memasang Early Warning System (EWS) di Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis, Sabtu (29/2/2020).

Itu dimaksudkan untuk meminimalisir korban atas anomali longsor akibat sesar minor di sekitar lokasi tersebut.

EWS merupakan alat sistem peringatan dini untuk menginformasikan akan timbulnya kejadian alam.

Dapat berupa bencana maupun tanda-tanda alam lainnya.

Di Dalam Tanah Sudah Mirip Bubur, Peringatan Bupati Batang: Waspada Warga Desa Jolosekti

BREAKING NEWS, Pria Tanpa Identitas Meninggal di Depan Kantor PN Semarang, Ini Ciri-cirinya

Kecelakaan di Bandungan, Bus Rem Blong, Tabrak Empat Kendaraan, Pembonceng Motor Meninggal

Cerita Wahono Suami Saksikan Ibu Hamil Tertabrak Mobil: Istri Sudah Ikhlas Kehilangan Bayi Kami

"Kami sudah pasang EWS, untuk mendeteksi dan meminimalisir korban jika terjadi longsor akibat anomali sesar minor," tutur Kepala BPBD Kabupaten Batang, Ulul Azmi, Minggu (1/3/2020).

Dijelaskannya, dampak dari anomali sesar minor di Desa Jolosekti sudah meluas dari sebelumnya 15 hektare, sekarang menjadi 24,65 hektare sawah.

"Dari data kajian BESDM Provinsi Jawa Tengah yang kami terima sekarang sudah meluas jadi 24,65 hektare sawah."

"Itu pada kedalaman 30-35 meter kondisinya sudah seperti bubur," jelasnya.

Dikatakannya, meski teknologi dan kajian ilmiah mampu menentukan potensi gempa dan longsor.

Akan tetapi hingga saat ini teknologi belum mampu memprediksi dengan tepat dan akurat kapan bencana gempa dan lainya akan terjadi.

"Setidaknya ada peringatan dini pada masyarakat atas bencana merupakan tindakan efektif mencegah banyaknya korban jiwa dalam sebuah bencana," katanya.

Ulul menyampaikan, sesuai arahan dari BESDM area 24,65 hektare berupa sawah diubah menjadi tanaman keras.

Hal ini untuk memperlambat bencana longsor.

"Solusinya pertama lahan pertanian diubah untuk tanaman keras."

"Kami juga berharap masyarakat bisa menjaga alat EWS yang sudah dipasang karena manfaatnya besar," pungkasnya.

Hati-hati Lintasi Lebakbarang, Ada Longsor di Jalur Menuju Paninggaran Pekalongan

100 PPK Dilantik, Ketua KPU Kendal: Ibarat Hidup di Aquarium, Bakal Selalu Jadi Sorotan

Susah Payah Pecah Kaca Mobil, Dua Tas Curian Isinya Cuma Powerbank, Apes Lagi Tertangkap Polisi

Bupati Batang Wihaji dan BESDM Provinsi Jawa Tengah meninjau lokasi tanah ambles di Desa Jolosekto dan Manggis, Kecamatan Tulis, beberapa waktu lalu.
Bupati Batang Wihaji dan BESDM Provinsi Jawa Tengah meninjau lokasi tanah ambles di Desa Jolosekto dan Manggis, Kecamatan Tulis, beberapa waktu lalu. (TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI)

Mirip Bubur

Berdasarkan informasi dari Balai Energi dan Sumber Daya Mineral (BESDM) Provinsi Jateng, ada 24,65 hektare sawah di kedalaman 30 hingga 35 meter kondisinya sudah seperti bubur.

Untuk itu, Bupati Batang Wihaji memberikan peringatan kepada warga Desa Jolosekti, Kecamatan Tulis untuk waspada.

Karena kemungkinan dapat terdampak anomali tanah ambles karena sesar minor dengan kedalaman satu meter.

"Ada kekhawatiran bisa mempercepat proses tergelincirnya atau bergesernya tanah yang di atasnya."

"Jadi warga, kami minta waspada dan berhati-hati," tuturnya dalam rilis, Kamis (27/2/2020).

Dikatakannya, BESDM juga mengimbau warga yang lahanya sebagian besar untuk persawahan diarahkan atau dialihkan menanam tanaman keras.

"Kalau sawah dikhawatirkan retakan tanahnya akan cepat terisi air yang mempercepat meresap ke dalam."

"Oleh karena itu kami sudah minta BPBD Kabupaten Batang pasang EWS (Early Warning System) atau Sistem Peringatan Dini."

"Sebagai rangkaian sistem komunikasi informasi yang dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan keputusan selanjutnya," jelasnya.

Pabrik Obat HIV AIDS di Semarang, Setahun Produksi 150 Juta, Ganjar: Ini Harapan Baru Bagi ODHA

Main Ke Kos Pacar, Gadis 16 Tahun Digilir Tiga Pemuda di Semarang, Satu Pelaku Masih Buron

Cerita Jemaah Asal Indonesia Berhasil Umroh, Tapi Tak Ada Jaminan Boleh ke Madinah

Umumkan Sponsor Resmi PSIS Semarang, Liluk: Sudah Cover 25 Persen Pengeluaran Semusim

Bupati juga berharap warga paham dengan kondisi alam yang mengalami sesar minor.

Maka jika masyarakat yang beraktivitas di area tersebut sudah hujan gerimis untuk segera dan secepatnya meninggalkan area.

"Ada tiga bahaya yang mengancam yakni longsor sewaktu-waktu."

"Lalu tanah ambles ke bawah yang dapat menyedot orang tertelan tanah dan jaringan kabel PLN karena ada empat tiang tower tegangan tinggi yang terpancang."

"Namun dua talinya sudah lepas dikhawatirkan bisa putus ketika ada pergeseran tanah," ujarnya.

Sementara, Camat Tulis Wawan Nurdiansayah menambahkan, BESDM sudah memasang patok dengan kawat untuk memantau secara periodik setiap enam jam.

"Hasil pantau tersebut pihak desa harus melaporkan via WhatsApp untuk mengetahui pergerakan tanahnya sampai sejauhmana," ujarnya.

Wawan juga menjelaskan, potensi pergeseran tanah tidak hanya area persawahan, juga bisa mengarah ke pemukiman meski jauh.

Pihak kecamatan juga sudah melakukan sosialisasi edukasi kepada warga Desa Jolosekti dan Manggis.

"Keterangan dari warga desa ada satu rumah sudah terkena, yang posisi rumah paling pojok di Dukuh Kebon Agung," ujarnya.

Sedangkan untuk antisipasi akses jalan antar Desa Jolosekti-Manggis agar tidak terputus yang berakibat terisolasi.

Pihak desa memprogramkan membuka jalan lain melalui TMMD yang pada tahun ini mulai digarap.

"Jalan alternatif tahun ini digarap melalui TMMD, manakkala terjadi longsor sudah ada, jalan alternatif akan menuju ke Desa Kebumen, Tulis," pungkasnya. (Dina Indriani)

Persekat Tegal Cetak Delapan Gol, Menang Telak Hadapi Africa Selection, Abong: Kami Kelelahan

Dragan Sebut Persipura Jayapura Cetak Gol Karena Kesalahan Lini Belakang PSIS Semarang

Jika Dapat Rekom Megawati Soekarnoputri, Gibran Inginkan Perbanyak Debat Wacana, Lawan Paslon Bajo

Rencana Penjual Kayu Bakar Tertunda, Warikha Ikhlas Menunggu, Semestinya Berangkat Umroh 9 Maret

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved