Berita Batang
16 Orang Ikuti Uji Kompetensi LSP BBPVP, Mereka Peserta Pelatihan Membuat Roti di BLK Batang
Uji kompetensi peserta pelatihan roti dan kue sebagai pelaksanaan tugas dalam sertifikasi kompetensi profesi bagi peserta pelatihan.
Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, BATANG - 16 peserta pelatihan roti dan kue di Balai Latihan Kerja (BLK) Batang mengikuti ujian kompetensi membuat roti dan kue dari Lembaga Sertifikasi Profesi Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (LSP BBPVP) Semarang.
Uji kompetensi ini upaya membentuk SDM yang berkompeten untuk menyiapkan tenaga kerja dan berwirausaha.
“Uji kompetensi peserta pelatihan roti dan kue sebagai pelaksanaan tugas dalam sertifikasi kompetensi profesi bagi peserta pelatihan,” tutur Perwakilan LSP BBPVP Semarang, Faisol kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/3/2023).
Nantinya, jika peserta berhasil lulus semua uji kompetensi akan mendapatkan sertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang merupakan lembaga independen memiliki kewenangan sebagai otoritas sertifikasi personel.
“Melihat akan adanya Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang menjadikan LSP BBPVP Semarang memprioritaskan Kabupaten Batang agar memperbanyak program pelatihan yang tahun lalu belum ada atau sudah lama tidak ada,” jelasnya.
Baca juga: Ratusan Pelajar di Batang Antusias Ikuti Seleksi Paskibraka 2023
Baca juga: VIRAL : Hati-hati Pedagang Nakal Durian Celeng di Pantura Batang, Sudah Pernah Dibina Tapi Bandel
Uji kompetensi ini bertujuan untuk menguji keberhasilan pelatihan yang telah dilakukan peserta.
Peserta ditantang untuk siap menghadapi praktik langsung oleh para assesor.
“Semoga setelah adanya uji kompetensi peserta dapat lulus 100 persen dan kompetensi yang mereka dapat selama pelatihan di BLK Kabupaten Batang disertai sertifikasi kompetensi pada setiap peserta yang akan menjadi motivasi dan bersaing dalam dunia kerja,” harapnya.
Sementara itu, asesor dari LSP BBPVP Semarang, Vlorent menyampaikan uji kompetensi ini sebenarnya sebagai tes pengetahuan para peserta selama mengikuti pelatihan sudah menguasai materi atau tidak.
“Dalam ujian ini ada 5 kompetensi yang harus dicapai meliputi K3, sanitasi, bagaimana memproduksi yang baik disebut dengan GMP, proses pengembangan akhir dan pemanggangan, terakhir proses produksi,” terangnya.
Baca juga: Disdukcapil Batang Gencar Sosialisasikan Aplikasi IKD, 7.183 Warga Sudah Aktivasi
Baca juga: Hari Pendengaran Sedunia, RSUD Kalisari Batang Gelar Konsultasi & Pemeriksaan Telinga Gratis
Peserta harus menguasai dalam pembuatan roti manis terutama sebagai standar ujiannya dan Standart Operating Procedur (SOP) bekerja di perusahaan seperti personal dan kebersihan tempat pembuatannya.
Setelah dinyatakan lulus ujian kompetensi, peserta bisa mendapatkan sertifikasi profesi dari BNSP.
"Keunggulannya mempunyai sertifikasi ini meyakinkan perusahaan, karena kemampuannya dianggap sudah kompeten."
"Sehingga, membuat lulusan peserta pelatihan mempunyai nilai tambah jika mendaftar pekerjaan sebagai tenaga Bakery di suatu perusahaan dan bisa juga berwirausaha," ucapnya kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/3/2023).
Seorang peserta pelatihan, Sandy mengatakan, ujian ini cukup membuat gugup, namun harus memberikan yang terbaik dan bersyukur hasilnya bagus sehingga optimis untuk lulus.
DPUPR Batang Tertibkan Tiang Provider di Jalan Ahmad Yani, Ini Dasar Hukumnya |
![]() |
---|
Pemkab Batang Apresiasi BPI Dukung UHC, 175 Warga Prasejahtera Kini Terlindungi JKN |
![]() |
---|
13 Provider Dukung Penataan Tiang Internet, DPUPR Batang Tertibkan Ruang Milik Jalan |
![]() |
---|
Komisi B DPRD Jateng Apresiasi Strategi Pemkab Batang Tekan Pengangguran |
![]() |
---|
Warga Desak Penertiban Warung Remang-Remang Dekat SPBU Pantura Penundan Batang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.