Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI : Sekolah Perlu Terapkan Model Pengembangan Kurikulum Tadarus

ISTILAH Profil Pelajar Pancasila di mata pendidik memiliki berbagai persepsi yang menarik. Perubahan kurikulum merupakan upaya pendidikan menciptakan

Tribun Jateng
Opini Ditulis Oleh Mahasiswa Amma Chorida Adila (UIN KH Abdurrahman Wahid (IAIN) Pekalongan) 

Pembelajaran pendidikan agama Islam dalam suatu mata pelajaran di sekolah memiliki pemahaman bahwa materi yang dipelajari merupakan dasar ibadah.

Maka munculah indikasi untuk menerapkan model kurikulum grass root yang tepat dalam mata pelajaran PAI. Seperti halnya beberapa sekolah telah menerapkan tradisi tadarus baik sebelum pembelajaran dimulai maupun hanya pada pembelajaran PAI.

Tradisi tadarus umumnya dilakukan oleh umat Islam di bulan Ramadhan. Arti tadarus dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah membaca Alquran berjamaah di masjid atau musala setempat.

Hal terpenting dari tradisi tadarus dalam pembelajaran PAI adalah membuat siswa semakin mencintai Alquran.

Faktanya, mengaktualisasikan budaya Islam, seperti tradisi tadarus, jika tidak ditanamkan karena faktor rasa cinta dan kebiasaan, akan banyak generasi pengikut yang tidak bisa membaca Alquran.

Perkembangan globalisasi, kemajuan teknologi, dan interaksi sosial dapat dengan mudah mematahkan semangat belajar. Oleh karena itu, pendidik juga diharapkan mampu menjaga tradisi yang telah diterapkan oleh sekolah.

Harapannya semoga ada sedikit nasehat atau motivasi agar semangat dan lebih memilih untuk berbuat kebaikan.

Psikologi karakter seseorang adalah mental dan moral yang membuat orang tersebut menunjukkan kualitas dirinya menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial. Untuk itu pengembangan konsep kurikulum grass root hadir seperti tadarus menciptakan keselarasan dengan tujuan Merdeka Belajar yaitu menjunjung tinggi Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian karakter religius dapat dibentuk oleh siswa yang tepat pada usia remaja. Kebiasaan tadarus dapat menggiring mereka meyakini pentingnya membaca Alquran. Tentu, mereka semakin terpacu untuk membudayakan kegiatan tadarus, akan berlomba-lomba untuk mencapai khataman atau memperbanyak bacaan Alquran.

Manfaat melakukan kegiatan tadarus dari segi psikologis dapat meningkatkan kecerdasan emosional siswa, ketentraman fisik, dan kesehatan mental serta menstabilkan kinerja otak. Sehingga sangat dianjurkan bagi lembaga sekolah untuk mengaktualisasikan budaya Islam sebagai pengembangan kurikulum akar rumput (grass root).

Akan tetapi perlu diingat dipahami bahwa kebijakan kurikulum grass root hanya ada di tangan kepala sekolah. Namun, bisa saja jika guru mapel terus melakukan tradisi dalam pembelajaran, secara bertahap akan membentuk pola pada peserta didik. Sehingga guru tersebut dapat mengambil alih untuk menerapkan kebijakan tersebut dengan pertimbangan kepala sekolah. (*)

Baca juga: Komitmen Jalankan ESG, Electrifying Agriculture PLN Mampu Beri Petani Efisiensi Hingga 90 persen

Baca juga: Fokus : Protes Gibran

Baca juga: Tertangkap! Ini Tampang AGS Alias Tukul Tanpa Masker, Pelaku Pembacokan Arya Saputra Siswa SMK Bogor

Baca juga: Kecelakaan di Bogor: Jatuh saat Salip Truk dari Kiri, Pengendara Motor Tewas Terlindas

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved