Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pati

Kisah Sukses UMKM Bandeng Presto Pati Terus Berkembang Berkat Transformasi Digital

Jika berbicara tentang Kabupaten Pati, ikan bandeng merupakan salah satu topik utama.

Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: rival al manaf
TribunJateng.com/Mazka Hauzan Naufal
Pasangan Winarso dan Darni menunjukkan produk bandeng presto di rumah produksi mereka di Desa Dukutalit, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati, Kamis (25/5/2023). 

Masalahnya, pasokan ikan bandeng lokal kadang seret. Bahkan jika musim kemarau panjang, tambak ikan di Juwana dialihfungsikan untuk produksi garam. Namun, mereka juga punya pemasok dari Tayu.

"Kalau pas nggak ada pasokan bahan baku bandeng lokal, ya kami prei (libur produksi). Tapi kami nyetok juga di freezer. Kadang beberapa hari (pasokan) kosong, stok bahan baku kami keluarkan. Beberapa hari kemudian sudah ada pasokan lagi," jelas Darni.

Kendala bisnis juga terjadi saat pandemi Covid-19, 2020-2021 lalu. Menurut dia, meski produksi masih berlangsung, tingkat penjualan anjlok sampai 75 persen.

Harga Bandeng Presto Bu Darni dibedakan sesuai ukuran.

Ukuran paling kecil yang hanya diedarkan di pasar lokal Juwana dibanderol Rp 5 ribu per kotak isi dua ekor. Adapun bandeng presto ukuran besar untuk oleh-oleh dibanderol Rp 20 ribu per kotak isi dua ekor.

Adapun bandeng presto besar kemasan vacuum dibanderol mulai Rp 30 ribu per ekor.

Mantri BRI Unit Juwana 1, Nina Herfiana, mengatakan bahwa pihaknya melakukan pendampingan terhadap delapan pelaku UMKM yang tergabung dalam Klaster Bandeng Presto.

Mantri mewujudkan inklusi keuangan dengan membantu UMKM mendapat akses permodalan. Dalam hal ini, seluruh anggota merupakan nasabah BRI dan debitur KUR BRI.

Pendampingan juga dilakukan dalam bentuk bantuan pemasaran. Bahkan pihak BRI juga memberikan bantuan alat produksi.

"Tiap anggota dikasih bantuan alat produksi dandang presto secara cuma-cuma, Juli 2022 kemarin" kata Nina.

Dalam hal pemasaran, pihaknya membantu melakukan manajemen media sosial. Dia mempromosikan produk anggota klaster melalui media sosial masing-masing anggota.

Mantri juta memfasilitasi UMKM bandeng presto untuk menjual produk di ajang pameran atau bazar. Antara lain Bazar Klaster Mantriku.

"Produk bandeng presto juga pernah saya bawa ke pameran di Kantor Pusat BRI," ungkap dia.

Mantri juga berperan sebagai "penyuluh digital" untuk membantu UMKM beradaptasi dengan transformasi digital. Antara lain dengan cara menyosialisasikan penggunaan mobile banking dan pembayaran digital 
melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

"Di tempat usaha semua anggota klaster sudah kami sediakan metode pembayaran pakai QRIS," tutur Nina.

Melalui pendampingan langsung seperti ini, Nina melihat UMKM bandeng presto Juwana kian progresif. Produk mereka makin dikenal dan pembeli kian ramai. (mzk)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved