Berita Pekalongan
Kemenaker Proyeksikan BLK Komunitas Jadi Pemeran Utama Ekosistem Ketenagakerjaan di Indonesia
Kemenaker ingin memproyeksikan BLK Komunitas sebagai pemeran utama dalam ekosistem pelayanan ketenagakerjaan di Indonesia.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) terus mengembangkan dan memperkuat Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) sebagai salah satu jawaban tantangan ketenagakerjaan saat ini.
Dalam pengembangannya, BLKK perlu kolaborasi dan sinergitas dengan berbagai pihak agar bisa mandiri dan profesionalitas.
Hal ini terungkap, dalam Focus Group Discussion (FGD) dan Sosialisasi Peta Jalan Kemandirian BLKK di Hotel Kha Pekalongan.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Caswiyono Rusdie Cakrawangsa menjelaskan, dilaksanakannya kegiatan ini lantaran Kemenaker ingin memproyeksikan BLK Komunitas sebagai pemeran utama dalam ekosistem pelayanan ketenagakerjaan di Indonesia.
Oleh karena itu, sosialisasi peta kemandirian yang diikuti oleh para pengurus dan pengelola BLKK dan pondok pesantren se-Jawa Tengah ini dilakukan sebagai upaya percepatan pengembangan kemandirian BLK Komunitas.
Baca juga: Sekda Kabupaten Pekalongan Akbar Minta Dinas Kesehatan Tekan AKI dan Stunting
Baca juga: Ikut Forum Smart City, Pemkot Pekalongan Tangkap Peluang dan Implementasi Program Smart City
"Dimana, perlu dilaksanakan langkah-langkah akselerasi yang masif."
"Selain itu, dokumen peta jalan ini juga diharapkan dapat digunakan secara komprehensif dan konsisten."
"Sehingga, dalam pelaksanaan program dapat lebih terukur dan dapat dimonitor serta dievaluasi secara berkala demi pengembangan BLK Komunitas menjadi lebih baik lagi," kata Caswiyono Rusdie Cakrawangsa melalui Tribunjateng.com, Selasa (13/6/2023).
Pihaknya menjelaskan, Kemenaker sudah membangun lebih dari 3.700 BLKK di seluruh Indonesia yang berada di pesantren-pesantren, lembaga keagamaan di desa/kelurahan untuk mendekatkan pelatihan kompetensi kepada masyarakat yang selama ini belum terjangkau atas akses pelatihan kompetensi.
"Di Kabupaten Batang sudah ada 17 BLKK, Kabupaten Pekalongan 20 BLKK, Kota Pekalongan ada 4, dan Pemalang ada 24 BLKK."
"BLKK itu harus, berperan untuk meningkatkan kompetensi masyarakat dan mengatasi pengangguran yang ada di daerah-daerah, dimana BLKK itu berada," jelasnya.
Baca juga: Cerita Petugas Haji Menjaga 217 Jemaah Asal Kota Pekalongan Yang Punya Risiko Tinggi
Baca juga: Dorong Kualitas Kambing Unggul, Pemkot Pekalongan Gelar Kontes Hewan Kurban
Menurutnya, BLKK dibangun atas bantuan pemerintah kepada lembaga keagamaan yang sudah memiliki basis sosial dan kelembagaan masyarakat yang kuat agar dapat menjalankan pengembangan SDM yang terintegrasi dengan kebutuhan kerja lokal maupun potensi ekonominya.
"BLKK bentuknya bangunan BLK mini yang terdiri dari 1 kejuruan, dilengkapi dengan peralatan dan instrukturnya, pengelola, dan sebagainya."
"Yang membangun pemerintah di tanah masyarakat," ujarnya.
Disampaikan Caswiyono secara nasional, Kemenaker mendorong kemandirian BLKK agar menjadi lembaga pelatihan yang mandiri dan profesional.
Selama ini, Kemenaker telah menyiapkan paket-paket pelatihan dan sertifikasi serta pengembangan instruktur dari dana APBN.
"Kami berharap, melalui kegiatan FGD ini dapat menjadi panduan untuk BLKK dalam mendiskusikan langkah-langkah kemandirian yang harus dilakukan ke depan."
"Tentu, anggaran ini tidak mungkin dikucurkan terus-menerus untuk membiayai BLKK."
"Sebab, kami ingin mereka menjadi lembaga pelatihan yang mandiri yang dapat membiayai dirinya sendiri dan terus beroperasi untuk pengembangan SDM," tambahnya. (*)
Baca juga: AYO Daftar! KPU Jateng Buka Pendaftaran Anggota di 23 Kabupaten/Kota
Baca juga: Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun : Jemaah Asal Kabupaten Semarang Wafat di Makkah
Baca juga: Bangkit usai pandemi Covid-19, Pelti Kota Semarang gelar Kejurnas Piala Tugu Muda 2023
Baca juga: Bantuan TJSL PLN Pusharlis 2023 untuk Koperasi Tegal Manufaktur Indonesia Nominal Hampir Rp 1 M
Petugas Puskesmas di Pekalongan Cek Kualitas Air dan Udara Rumah Warga |
![]() |
---|
Ular Piton Jumbo Ngumpet di Plafon, Damkar Kota Pekalongan Jebol Atap Rumah Warga |
![]() |
---|
Kota Pekalongan Gencarkan Wajib Belajar 13 Tahun, Pendidikan Anak Dimulai Sejak Dini |
![]() |
---|
Pemkot Pekalongan Bekali Pelajar Ilmu Pasar Modal, Cegah Investasi Ilegal Sejak Dini |
![]() |
---|
TMMD Reguler Ke-125 Digelar di Desa Windurojo Pekalongan, Fokus Bangun Jalan dan Kesejahteraan Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.