Berita Jepara
Kurikulum Merdeka di Jepara: Siswa Berkembang Sesuai Potensi, Soal Administrasi Guru Lebih Sederhana
Kemendikbudristek Sosialisasikan Kurikum Merdeka di Jepara: Siswa Berkembang Sesuai Potensinya, Urusan Administrasi Guru Lebih Sederhana
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA-Kebijakan Kurikulum Merdeka akan diterapkan di sekolah seluruh Indonesia. Saat ini kebijakan itu telah disosialisasikan ke daerah-daerah. Rencananya kurikulum ini mulai diberlakukan pada 2024 mendatang.
Plt Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran, BSKAP, Zulfikri mengatakan saat ini pihaknya melakukan menyampaikan pokok-pokok isi kurikulum merdeka serta menyerap masukan-masukan dari sejumlah pihak di sekolah.
Penyerapan masukan dari daerah-daerah ini telah berlangsung selama dua tahun. Dalam kesempatan itu, ia mengutarakan kurikulum ini dirancang seminim apa pun.
“Karena fokusnya melihat pelayanan kepada setiap peserta didik. Sehingga mereka tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensinya masing-masing. (Karena) Allah tidak mengenal produk gagal.
Setiap manusia punya keistemewaan. Nah, kurikulum merdeka memberikan ruang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dan potensinya,” kata Zulfikri saat ditemui tribunmuria.co, usai memberikan sosialiasi di Ono Joglo, Kabupaten Jepara, Sabtu (30/7/2023).
Selain itu juga, dia mengungkapkan penerapan kurikulum akan membuat guru tidak lagi terbebani urusan administrasi. Pasalnya selama ini waktu guru banyak terbuang untuk urusan-urusan administratif.
Bertolak dari hal itu, kata dia, kurikulum merdeka nantina materinya dikurangi sehingga guru memiliki waktu untuk pembelajaran yang menyenangkan.
“Kurikulum merdeka juga memberikan waktu khusus utk penguatan karakter,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI KH Rojih Ubab Maimoen mendukung penerapan kurikulum ini di sekolah-sekolah. Menurutnya, kurikulum ini bisa menumbuhkan ulama dan ilmuwan di bidangnya masing-masing.
Dia menyatakan penerapan kurikulum merdeka ini selaras dengan kalam nabi bahwa bagunsya keislaman seseorang adalah dengan cara meninggalkan hal tidak bermanfaat. Kurikulum merdeka meninggalkan hal-hal tak bermanfaat dan fokus pada hal-hal yang bermanfaat.
“Artinya yang manfaat itu itu ktia tekuni, kita pelajari, (agar bisa) mengeksperesikan, menunjukkan keahlian kita,” tandasnya. (*)
Baca juga: Sengketa Tanah di Tlogoayu Pati, PH Penggugat: Kades Sebelum Darsono Tidak Lakukan Tindak Pidana
Baca juga: Datang ke Jepara, Mantan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo Hadiri Deklarasi Relawan Sedulur Prabowo
Baca juga: Berikut Rangkaian Acara UKM Dekranasda Jateng Expo 2023
Baca juga: Hartopo Minta Disbudpar Siapkan Paket Wisata Edukasi-Religi di Kudus
Pekerja Tambang Galian C Tewas Tertimbun Longsor, Kasatreskrim Soroti Legalitas dan Keamanan Kerja |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Langsung Temui Kemendikdasmen untuk Realisasikan Revitalisasi Sekolah Rusak |
![]() |
---|
Tak Sempat Lari Selamatkan Diri, Penambang Batu di Jepara Tewas Tertimbun Longsor Tebing 20 Meter |
![]() |
---|
DPRD Jepara Beri Lampu Hijau Pinjaman Daerah Rp 250 Miliar Untuk Infrastruktur Jalan |
![]() |
---|
Pemkab Jepara Temui BBPJN Untuk Realisasikan Jepara Mulus Melalui IJD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.