Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Pekalongan

Petugas Fasyankes di Pekalongan Dibekali Tata Laksana Diare Sesuai Standar, Ini Penyebabnya

Setelah dievaluasi, angka kematian bayi akibat diare, salah satunya disebabkan karena kurang optimalnya kemampuan nakes khususnya di Puskesmas.

Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
PEMKOT PEKALONGAN
Suasana on the job training tata laksana diare sesuai standar bagi petugas fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Pekalongan, Kamis (5/10/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Angka kematian bayi dan balita, akibat diare setiap tahunnya mengalami peningkatan.

Setelah dievaluasi, salah satunya disebabkan karena kurang optimalnya kemampuan tenaga kesehatan (nakes) khususnya yang ada di Puskesmas.

Sehingga, para nakes ini perlu dibekali pengetahuan tentang tata laksana penanganan bagi bayi yang sesuai standar.

Epidemiologi Madya sekaligus Pengelola Program Penyakit Infeksi Saluran Pencernaan (PISP) Dinkes Jateng, Budi Nugroho mengungkapkan, petugas nakes wajib tahu dan mampu melaksanakan diagnosa penanganan PISP, terutama diare.

Jika secara teknis penanganan salah, saat pengobatan juga akan salah.

Sementara, jika diagnosis dan penanganan sudah tepat, maka bisa mencegah kematian bayi dan balita akibat diare tersebut.

Baca juga: Panas Ekstrem Membawa Berkah Kepada Tukang Servis AC di Pekalongan

Baca juga: 4 Kades di Kabupaten Pekalongan Mundur dari Jabatan, Pilih Jadi Caleg

"Untuk meningkatkan pengetahuan tersebut, kami memfasilitasi on the job training tata laksana diare sesuai standar bagi petugas fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di Kota Pekalongan."

"Dimana, petugas fasyankes di Puskesmas ini diharapkan mampu melaksanakan diagnosis dan tata laksana yang sesuai standar," Budi Nugroho di Hotel Howard Johnson Pekalongan, Kamis (5/10/2023).

Menurutnya, perlunya deteksi dini pada bayi atau balita yang menderita diare, jangan sampai ketika bayi atau balita telat penanganannya saat dibawa ke fasyankes terdekat.

Pasalnya, hal ini akan membahayakan kesehatan bayi dan pengobatannya akan kurang maksimal.

"Sebetulnya yang paling utama kesigapan ibu bayi tersebut."

"Itu ketika ibu itu tahu kondisi bayinya yang sedang mengalami diare."

"Maka, dia harus segera membawa bayinya berobat ke Puskesmas terdekat untuk mendapatkan pelayanan dan penanganan untuk menghindari risiko yang tidak diinginkan," ujarnya. (*)

Baca juga: Cegah Kekerasan, SMKN 1 Warungasem Wadahi Siswa Berekspresi Gunakan Gambar

Baca juga: Karyawan Muda Jadi Pengguna Pinjol Terbanyak

Baca juga: Kemarau Ekstrem Picu Gagal Panen, Pati Fokus 2 Progam Ini, Digadang Bisa Jadi Solusi

Baca juga: Rilis Logo Hari Santri, Menag: Jayakan Negeri dengan Jihad Intelektual di Era Transformasi Digital

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved